Kenali Cara Mengatasi Anemia pada Ibu Hamil, Cek Penyebab dan Gejalanya



MOMSMONEY.ID - JAKARTA. Simak cara mengatasi anemia saat masa kehamilan. Kondisi kekurangan sel darah merah membuat tubuh menjadi mudah lelah dari biasanya. 

Anemia saat masa kehamilan terjadi ketika jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah wanita hamil berada di bawah batas normal.

Hemoglobin merupakan salah satu protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.


Kondisi ini umum terjadi selama kehamilan karena volume darah wanita meningkat, dan kebutuhan nutrisi seperti zat besi meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin.

Baca Juga: 6 Kondisi Kuku Sebagai Tanda Penyakit dan Gangguan Kesehatan

Penyebab Anemia pada Masa Kehamilan

Pada dasarnya, ada beberapa pemicu yang membuat Ibu Hamil rentan terkena anemia.

  • Kekurangan Zat Besi: Zat besi diperlukan untuk pembentukan sel darah merah, dan kehamilan meningkatkan kebutuhan akan zat besi.
  • Vitamin B12 dan Asam Folat: Kekurangan vitamin B12 dan asam folat juga dapat menyebabkan anemia pada kehamilan.
  • Penyakit Kronis: Beberapa kondisi medis, seperti thalassemia atau gangguan sel darah merah lainnya, dapat menyebabkan anemia.
Intip daftar gejala Anemia pada masa kehamilan yang perlu diwaspadai sejak dini dilansir dari American Pregnancy.

Baca Juga: 7 Penyebab Kaki Bengkak yang Menjadi Pertanda Suatu Penyakit

Gejala Anemia pada Masa Kehamilan

1. Kelelahan dan Kelemahan

Kelelahan dan kelemahan yang berlebihan dapat terjadi dengan anemia, bahkan dengan aktivitas ringan. Penderita anemia mungkin akan merasa lelah sepanjang waktu, bahkan setelah cukup tidur. Mereka juga mungkin kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan atau menaiki tangga.

2. Pucat

Pucat terlihat pada kulit, terutama pada wajah, kelopak mata, bibir dan kuku. Penderita anemia juga mungkin mengalami anemia, yaitu suatu kondisi di mana kulit dan selaput lendir tampak menguning.

3. Detak Jantung Cepat

Detak jantung yang cepat bisa terjadi pada anemia karena jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Penderita anemia mungkin merasakan jantungnya berdetak lebih cepat, terutama saat berolahraga atau melakukan aktivitas berat.

4. Napas Pendek

Sesak napas atau sesak napas bisa terjadi karena anemia, bahkan saat melakukan aktivitas ringan. Penderita anemia mungkin merasa sesak napas setelah berjalan atau menaiki tangga.

5. Pusing atau Pingsan

Pusing atau pingsan bisa terjadi akibat anemia karena otak tidak mendapat cukup oksigen. Penderita anemia mungkin merasa pusing atau pingsan saat berdiri, terutama setelah duduk atau berbaring.

Penanganan Anemia pada Masa Kehamilan

1. Konsumsi makanan kaya zat besi

Ibu hamil membutuhkan sekitar 27 miligram zat besi setiap hari. Makanan kaya zat besi antara lain daging merah tanpa lemak, seperti daging sapi, ayam, dan ikan.

Sayuran berdaun hijau, seperti bayam, kangkung, dan kale. Ada juga Kacang-kacangan, seperti kacang merah, kacang hitam, dan lentil

2. Suplemen zat besi

Jika ibu hamil tidak dapat memenuhi kebutuhan zat besinya melalui makanan, dokter mungkin akan meresepkan suplemen zat besi. Suplemen zat besi dapat menyebabkan sembelit, sehingga penting untuk minum banyak air dan mengonsumsi makanan kaya serat saat mengonsumsi suplemen zat besi.

3. Konsumsi vitamin B12 dan asam folat

Ibu hamil juga membutuhkan sekitar 2,6 mikrogram vitamin B12 dan 600 mikrogram asam folat setiap hari. Vitamin B12 dan asam folat penting untuk perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi.

4. Pantau kesehatan secara rutin

Ibu hamil harus melakukan pemeriksaan darah secara rutin untuk memantau tingkat hemoglobin. Jika tingkat hemoglobin rendah, dokter akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkannya.

5. Perubahan gaya hidup

Selain mengonsumsi makanan kaya zat besi, ibu hamil juga dapat meningkatkan penyerapan zat besi dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin C, seperti buah jeruk, stroberi, dan brokoli. Ibu hamil juga harus menghindari kafein dan kalsium yang dapat menghambat penyerapan zat besi.

6. Pertimbangkan transfusi darah

Pada kasus-kasus yang parah, dokter mungkin akan meresepkan transfusi darah. Transfusi darah dapat membantu meningkatkan tingkat hemoglobin ibu hamil dengan cepat.

Penting untuk memantau dan mengatasi anemia pada masa kehamilan karena kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti bayi lahir prematur atau berat badan lahir rendah.

Konsultasikan dengan dokter untuk perawatan yang sesuai dan mendapatkan saran khusus berdasarkan kondisi kesehatan individu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News