KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami gejala dehidrasi pada bayi serta langkah-langkah untuk mengatasinya. Penting bagi orang tua untuk dapat mengidentifikasi tanda-tanda bahwa bayi mereka mungkin mengalami kekurangan cairan. Dehidrasi pada bayi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diterima. Karena berat badan yang rendah dan sensitivitas terhadap perubahan suhu dan lingkungan, bayi memiliki risiko lebih tinggi mengalami dehidrasi. Ini merupakan kondisi serius yang memerlukan penanganan cepat untuk mencegah dampak buruk pada kesehatan.
Berapa kali sehari bayi minum ASI?
Mengutip dari HSE Ireland, sebagai panduan, frekuensi bayi minum ASI setidaknya 8 hingga 12 kali, atau lebih, setiap 24 jam selama beberapa minggu pertama menyusui. Bayi akan lebih jarang menyusu dan tidur lebih lama seiring bertambahnya usia. Saat bayi Anda diberi susu formula, mereka harus menyusu setidaknya 6 hingga 8 kali sehari dalam 3 bulan pertama. Kemudian 4 hingga 6 kali sehari selama 3 bulan berikutnya. Anda bisa menggunakan sendok untuk memudahkan anak Anda menelan cairan.Tanda-tanda Dehidrasi pada Bayi
Berikut adalah tanda-tanda dehidrasi pada bayi dan cara mengatasinya- Berkurangnya Produksi Air Mata: Bayi yang mengalami dehidrasi mungkin memiliki produksi air mata yang berkurang saat menangis.
- Mulut dan Bibir Kering: Mulut dan bibir bayi yang mengalami dehidrasi cenderung terlihat kering.
- Kulit Kusam: Kulit bayi bisa terlihat lebih kusam atau kurang elastis ketika ditarik pelan.
- Pipinya Cekung: Pipi bayi yang cekung saat menangis bisa menjadi tanda dehidrasi.
- Nafas Cepat dan Dalam: Bayi yang mengalami dehidrasi mungkin memiliki nafas cepat dan dalam.
- Perubahan Frekuensi BAK: Frekuensi buang air kecil yang berkurang atau bayi tidak basah selama 6 jam atau lebih.
- Iritabilitas atau Lethargi: Bayi yang tidak biasanya rewel atau sangat lemah mungkin mengalami dehidrasi.
- Fontanel Tenggelam: Fontanel atau bintik lembut di atas kepala bayi bisa terlihat lebih tenggelam atau cekung.
Nutrisi untuk pencegahan dehidrasi pada bayi
Berikut adalah beberapa langkah dan nutrisi yang dapat membantu mencegah dehidrasi pada bayi:- ASI (Air Susu Ibu): Jika memungkinkan, memberikan ASI eksklusif pada bayi di bawah usia 6 bulan adalah cara terbaik untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. ASI mengandung air, nutrisi, dan elektrolit yang diperlukan untuk mencegah dehidrasi.
- Pemberian Cairan Tambahan: Jika bayi sudah mulai menerima makanan padat atau formula, pastikan untuk memberikan cairan tambahan, seperti air atau jus yang diencerkan. Pemberian cairan ini dapat membantu menjaga kecukupan cairan dalam tubuh.
- Rehydrasi Oral: Jika bayi mengalami gejala dehidrasi ringan, seperti penurunan produksi air seni atau mulut kering, dokter mungkin merekomendasikan solusi rehidrasi oral yang khusus dirancang untuk bayi.
- Susu Formula: Jika bayi sudah mulai menerima makanan padat, pastikan untuk memberikan susu formula yang sesuai dengan usianya. Susu formula mengandung nutrisi penting dan membantu memenuhi kebutuhan cairan.
- Hindari Pemberian Makanan yang Terlalu Awal: Menunda pemberian makanan padat hingga bayi mencapai usia yang sesuai dapat membantu mencegah risiko dehidrasi. Makanan padat seharusnya tidak menggantikan ASI atau susu formula pada bulan-bulan awal.