Gejala Diabetes Melitus Tipe 2 - Jakarta. Mari mengenali gejala diabetes melitus tipe 2. Lalu, apakah gula merah lebih aman untuk penderita diabetes dibandingkan gula pasir atau gula tebu? Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit keturunan. Anda harus mewaspadai gejala diabetes melitus tipe 2 ini jika orang tua Anda sudah menderita penyakit tersebut. Dilansir dari
Kompas.com, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menjelaskan bahwa jika Anda memiliki ibu, ayah, saudara kandung yang mengidap penyakit diabetes melitus, besar kemungkinan Anda terkena pradiabetes atau diabetes, terutama diabetes melitus tipe 2.
Terlebih jika Anda memiliki faktor penyebab diabetes melitus lain seperti obesitas atau berat badan berlebih, pola makan sering tidak sehat, banyak duduk atau kurang gerak, dan jarang olahraga. Maka, risiko atau peluang Anda terkena penyakit kronis diabetes melitus juga bakal semakin tinggi dibandingkan orang yang hanya berasal dari keluarga penderita diabetes saja.
Baca Juga: Gejala Kencing Manis yang Harus Diwaspadai, Cek Kadar Gula Darah Normal Menurut Usia Dikutip dari EverydayHealth, di banyak kasus, diabetes terutama diabetes melitus tipe 2 biasanya muncul karena kombinasi faktor keturunan dan faktor lingkungan. Artinya, faktor keturunan yang dimaksud bukan sekadar peran genetik, melainkan dipengaruhi gaya hidup bersama di dalam keluarga. Misalkan pola makan sehari-hari, minimnya akses kesempatan berolahraga karena tempat tinggal jauh dari tempat olahraga, atau tidak ada budaya olahraga di rumah. Selain itu, ada juga kaitan antara faktor keturunan dan penyakit diabetes gestasional. Bayi yang lahir dari ibu hamil dengan diabetes gestasional, saat lahir berisiko terkena penyakit diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit jantung. Cara mencegah penyakit diabetes melitus keturunan Meskipun ada peran genetik dari faktor keturunan penyebab diabetes melitus, namun peluang menurunkan risiko terkena penyakit kronis ini masih terbuka lebar. Ada beberapa cara mencegah diabetes keturunan yang bisa Anda lakukan dan melindungi keluarga dari penyakit ini, di antaranya:
- Berikan ASI eksklusif untuk bayi
- Jalankan pola makan sehat, jangan lengah
- Budayakan aktif bergerak, sering jalan kaki, tidak banyak duduk atau rebahan
- Upayakan untuk rutin olahraga, setidaknya seminggu dua kali
- Apabila berat badan di atas normal, coba turunkan dengan cara yang sehat dengan panduan ahli gizi atau dokter yang biasanya menangani
Gejala diabetes melitus tipe 2 Dilansir dari
Kompas.com. gejala diabetes melitus tipe 2 dapat muncul ketika glukosa yang semestinya digunakan sebagai sumber energi justru berada di dalam darah. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) menyatakan tubuh memecah sebagian besar asupan yang dikonsumsi sehari-hari menjadi gula atau glukosa, lantas melepaskannya ke aliran darah. Saat gula darah naik, pankreas melepaskan hormon insulin. Hormon ini bertindak sebagai kuncian agar gula darah masuk ke sel-sel tubuh dan dapat digunakan sebagai energi. Ketika seseorang terkena diabetes, pankres tidak dapat memproduksi hormon insulin yang cukup, atau hormon ini tidak dapat digunakan secara efisien. Absennya hormon pengontrol gula di dalam tubuh ini menyebabkan gula atau glukosa tetap berada di aliran darah dan kadar gula darah tinggi. Kondisi ini apabila tidak dikendalikan lambat laun bisa merusak kesehatan jantung, mata, sampai ginjal.
Baca Juga: Buat Penderita Diabetes, Simak Cara Konsumsi Pisang yang Bisa Menurunkan Gula Darah Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit kronis ini, kenali gejala diabetes melitus tipe 2 yang penting diketahui. Ada beberapa ciri-ciri dan gejala diabetes melitus tipe 2 yang kerap dirasakan pengidapnya, antara lain: 1. Kerap buang air kecil Gejala diabetes melitus tipe 2 yang pertama adalah kerang buang air kecil. Dilansir dari Self, kadar gula darah tinggi membuat ginjal kewalahan dan perlu bekerja ekstra keras untuk menyingkirkan glukosa dari tubuh. Caranya dengan sering buang air kecil atau kencing. Terkadang, air seni yang keluar juga sedikit-sedikit atau anyang-anyangan. 2. Sering haus Gejala diabetes melitus tipe 2 yang kedua adalah sering haus. Sering buang air kecil menyebabkan tubuh kekurangan cairan atau merasakan tanda-tanda dehidrasi. Jadi, jangan heran jika penderita diabetes jadi sering haus. Terutama di tahap awal penyakit. 3. Gangguan penglihatan Gejala diabetes melitus tipe 2 yang ketiga adalah mengalami gangguan penglihatan. Kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di seluruh tubuh, termasuk bagian mata. Saat pembuluh darah mata pecah, indra penglihatan bakal mengeluarkan cairan. Akibatnya, penderita diabetes merasakan pandangan kabur atau tidak fokus. 4. Gampang lapar Gejala diabetes melitus tipe 2 yang keempat adalah gampang lapar. Resistensi insulin menghambat glukosa mencapai sel-sel tubuh untuk memberikan energi dari asupan yang dikonsumsi. Akibatnya, otak dan otot terus-menerus mengirimkan sinyal rasa lapar. Waspada jika Anda baru selesai makan tapi rasanya belum kenyang dan masih ingin makan terus-menerus. 5. Mengantuk sampai lemas setelah makan Gejala diabetes melitus tipe 2 yang kelima adalah sering mengantuk dan lemas setelah makan. Lonjakan kadar gula darah di dalam tubuh setelah makan menyebabkan tubuh kelelahan dan mengantuk hebat. Kondisi ini disebabkan glukosa tidak diproses secara efektif di dalam tubuh. 6. Sering marah atau emosi Gejala diabetes melitus tipe 2 yang keenam adalah sering marah. Naik turunnya gula darah secara signifikan bisa memengaruhi suasana hati. Kondisi ini dipengaruhi tubuh yang kelelahan mengendalikan gula darah. Dampaknya, penderita diabetes jadi stres, gampang emosi, sering marah, atau perasaannya jadi lebih sensitif. 7. Luka susah sembuh Gejala diabetes melitus tipe 2 yang ketujuh adalah luka susah sembuh. Ciri-ciri diabetes di kulit bisa dikenali dari kondisi tubuh saat mengalami luka. Penderita diabetes jamak memiliki luka yang susah sembuh. Kondisi ini dipengaruhi sirkulasi darah yang kurang lancar. Penyakit ini juga menyebabkan luka lebih rentan infeksi karena sistem kekebalan tubuh tidak prima. 8. Area lipatan kulit seperti leher hitam Gejala diabetes melitus tipe 2 yang kedelapan adalah terdapat lipatan kulit seperti leher berwarna hitam. Leher hitam termasuk salah satu tanda-tanda diabetes yang pantang disepelekan. Selain leher, bagian tubuh yang tampak lebih gelap ketimbang biasanya di antaranya siku, lutut, dan buku-buku jari. Kondisi ini dipengaruhi kadar hormon insulin yang melonjak di dalam tubuh. 9. Berat badan naik turun tanpa sebab jelas Gejala diabetes melitus tipe 2 yang kesembilan adalah berat badan naik turun tanpa sebab jelas. Berat badan naik atau turun signifikan tiba-tiba termasuk gejala diabetes. Hal ini disebabkan kenaikan gula darah memicu lapar, dehidrasi, kelelahan, stres, dan gangguan tidur. Dampaknya, nafsu makan jadi bertambah atau hilang. Selain itu, ketika tidak ada glukosa untuk bahan bakar energi, tubuh bakal membakar lemak. Akibatnya, badan jadi lebih kurus. 10. Sering mati rasa dan kesemutan Gejala diabetes melitus tipe 2 yang kesepuluh adalah sering mati rata dan kesemutan. Tanda-tanda diabetes lainnya yakni sering kesemutan. Biasanya, kita bakal kesemutan dan mati rasa setelah bertahan dalam satu posisi yang cukup lama, misalkan duduk. Tapi, penderita diabetes bisa merasakan kondisi ini meskipun posisi tubuhnya sedang rileks. 11. Kulit kering Gejala diabetes melitus tipe 2 yang ke-11 adalah kulit kering. Selain rentan mengembangkan luka yang susah sembuh, penderita diabetes jamak memiliki kulit kering dan gatal-gatal. Kondisi ini juga dipengaruhi gangguan sirkulasi darah akibat kadar gula darah tinggi. 12. Mulut kering Gejala diabetes melitus tipe 2 yang ke-12 adalah mulut kering. Kelebihan glukosa dalam darah memaksa tubuh mengeluarkan cairan ekstra dari jaringan tubuh. Kondisi ini bisa memicu rasa haus berlebihan, padahal sebelumnya sudah cukup minum. Selain sering haus, penderita biasanya juga memiliki mulut yang cenderung kering. Apakah gula merah lebih aman untuk diabetes? Banyak yang menganggap bahwa gula merah lebih aman untuk diabetes jika dibandingkan dengan gula putih. Apakah hal itu benar? Dilansir dari
Kompas.com, laman Medicinenet menyebutkan bahwa gula merah dan putih sebenarnya memiliki kandungan yang sama karena keduanya sama-sama berasal dari tebu atau bit. Gula merah bisa memperoleh warnanya karena adanya penambahan molase, sehingga membuatnya lebih gelap dan memiliki beberapa nutrisi tambahan. Jika dilihat dari beratnya, gula merah memang memiliki sedikit kalori dan karbohidrat. Sifat molase gula merah membuatnya lebih tinggi kalium, zat besi, dan kalsium dibandingkan gula putih. Namun, gula merah dan gula putih memiliki rasa dan khasiat yang berbeda, sehingga memberikan fungsi berbeda sebagai bahan tambahan. Pada orang normal yang kesehatannya baik secara keseluruhan, perbedaan ini kemungkinan besar tidak akan mempengaruhi kesehatannya. Melansir laman Healthline, gula merah dan gula putih sama-sama bisa menjadi pemicu diabetes, jika dikonsumsi berlebihan. Gula merah dan gula putih sama-sama mengandung molekul sukrosa. Jika dilihat dari kandungan indeks glikemiknya, sukrosa memiliki skor 65. Artinya, gula merah dan gula putih sama-sama bisa meningkatkan kadar gula darah.
Menjaga keseimbangan gula darah sangat penting bagi penderita diabetes. Penderita diabetes juga perlu membatasi asupan karbohidrat untuk mengendalikan kadar gula darah dan meminimalisir risiko komplikasi diabetes jangka panjang. Itulah gejala diabetes melitus tipe 2 dan bahaya gula merah untuk penderita diabetes. Jadi, gula merah sama buruknya untuk penderita diabetes!
Itulah info bahwa penyakit diabetes melitus sebagai penyakit keturunan dan berbagai ciri-ciri diabetes serta cara mencegah penyakit diabetes di usia muda. Mari jalankan pola hidup sehat untuk mencegah penyakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto