KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami fenomena heat stroke dari ciri-ciri hingga penanganan dengan benar. Kondisi musim yang berubah dapat menimbulkan fenomena baru termasuk peningkatan suhu di permukaan bumi. Panas ekstrem (heat stroke) adalah kondisi terkait panas yang ditandai oleh peningkatan suhu tubuh secara cepat mencapai ≥40°C. Pasien menunjukkan gejala disfungsi sistem saraf pusat seperti kebingungan, ataksia, delirium, atau kejang setelah aktivitas fisik berat atau paparan cuaca panas.
Ada dua jenis panas ekstrem, yaitu classic dan exertional.
Classic heat stroke terjadi karena paparan panas tanpa aktivitas fisik, sementara exertional
heat stroke disebabkan oleh aktivitas fisik berat dalam kondisi cuaca panas atau lembab.
Baca Juga: 7 Manfaat Air Es Untuk Kesehatan, Cocok Diminum Saat Buka Puasa Ada 3 Jenis Gejala Heat Stroke
Terdapat gejala panas ekstrem termasuk
- Gejala kelainan pada tanda-tanda vital seperti peningkatan suhu tubuh, takikardia, takipnea, tekanan nadi melebar, dan hipotensi.
- Gejala fisik meliputi kelemahan, lesu, mual, muntah, pusing, kulit memerah, oliguria, dan perdarahan.
- Gejala psikologis dapat berupa kebingungan, mengigau, marah, kurang fokus, lupa, dan gelisah.
Seseorang dengan
heat stroke klasik sering mengalami kulit panas dan kering karena gangguan respon keringat normal atau anhidrosis.
Bahaya Heat Stroke terhadap Lansia
Apakah panas ekstrem dapat memperburuk kesehatan mental lansia? Penelitian menemukan bahwa peningkatan suhu tubuh terkait panas ekstrem berhubungan dengan peningkatan angka mortalitas dan morbiditas terkait gangguan kesehatan mental. Gangguan mental yang paling umum terkait dengan panas ekstrem adalah gangguan mental terkait penggunaan zat dan gangguan mental organik. Populasi yang lebih rentan termasuk orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun. Studi juga menunjukkan bahwa riwayat gangguan psikiatrik seperti skizofrenia dapat meningkatkan risiko mortalitas pada situasi panas ekstrem. Kegagalan tubuh dalam menangani panas ekstrem dapat menyebabkan peningkatan stres mental, depresi, dan perilaku berisiko seperti melukai diri sendiri.
Baca Juga: 11 Gejala Dehidrasi Pada Anak dan Orang Dewasa yang Perlu Diwaspadai Cara menangani Heat Stroke
Penanganan panas ekstrem (heat stroke) sangat penting dan harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan organ dan kematian. Berikut adalah langkah-langkah penanganan
heat stroke dengan benar, dilansir dari laman resmi
RSJ Lawang. 1. Segera pindah ke tempat lebih dingin Pindahkan pasien ke tempat yang teduh atau ber-AC jika memungkinkan. Hindari paparan langsung terhadap sinar matahari. 2. Turunkan suhu tubuh Segera turunkan suhu tubuh dengan cara menyemprotkan air dingin atau menyelimuti dengan kain basah yang direndam dalam air dingin. Pastikan untuk mengganti kain basah secara teratur. 3. Konsumsi air mineral lebih banyak Berikan pasien minum air putih atau minuman elektrolit untuk mencegah dehidrasi. Hindari memberikan minuman berkafein atau beralkohol. Pastikan untuk minum cukup dalam sehari minimal 3-4 liter secara bertahap. 4. Angkat kaki Solusi lain yang dapat dicoba adalah peregangan dengan mengangkat kaki untuk membantu sirkulasi darah ke otak. 5. Monitor tanda-tanda vital Pantau suhu tubuh, tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan pasien secara teratur. Segera cari bantuan medis jika kondisi pasien memburuk atau tidak membaik.
6. Cari bantuan medis Bila kondisi pasien parah atau tidak membaik setelah penanganan pertama, segera hubungi layanan darurat atau bawa pasien ke rumah sakit terdekat untuk perawatan lebih lanjut. Itulah beberapa informasi terkait
heat stroke dari ciri-ciri hingga penanganan dengan benar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News