Kenali Sejarah Gereja Blenduk Semarang, Salah Satu Tertua di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketahui sejarah Gereja Blenduk yang terletak di Semarang. Dari nilai sejarahnya, bangunan gereja ini menjadi salah satu yang tertua di Indonesia.

Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan pusat pemerintahan dan perdagangan VOC di Little Netherland yang kini menjadi Kota Lama, Semarang.

Struktur kawasan Little Netherland telah direncanakan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1741, didasarkan pada konsep ruang yang sengaja diciptakan oleh susunan bangunan di sekitarnya, dengan penekanan pada bangunan penting seperti gereja dan kediaman penguasa.


Salah satu bangunan penting tersebut adalah GPIB Immanuel, atau yang dikenal sebagai Gereja Blenduk Koepelker. Ini merupakan tempat ibadah umat Protestan Belanda, yang dibangun pada tahun 1753 di sebuah jalan yang dulunya disebut Heerenstaart.

Baca Juga: Ini 10 Link Poster Hari Kenaikan Yesus Kristus dan Panduan Download dengan Mudah

Sejarah awal

Melansir dari laman Kemendikbud, Gereja Blenduk awalnya berbentuk rumah panggung Jawa dengan atap bergaya Jawa. Namun, pada tahun 1787, bangunan ini mengalami renovasi total, dan perubahan kembali dilakukan tujuh tahun kemudian.

Pada tahun 1894, gedung ini dibangun kembali oleh H.P.A de Wilde dan W. Westemas. Desain arsitektur Gereja Blenduk mengikuti konsep seni Neo Klasik, dengan sebuah kubah yang mencolok.

Meskipun orgel besar yang berusia ratusan tahun di dalamnya sudah tidak berfungsi lagi, gereja ini masih menjadi tempat ibadah setiap hari Minggu.

Denah dari Gereja ini berbentuk oktagonal dengan ruang utama di tengah, tepat di bawah kubah. Bangunan ini masih mempertahankan ciri khas arsitektur Eropa Klasik yang anggun dan aristokratik.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Wisata di Semarang yang Wajib Dikunjungi

3 Kali Renovasi dalam 3 Masa

Merunut pembangunan pada abad ke-17, Gereja Blenduk tercatat mengalami tiga kali renovasi, yaitu pada tahun 1753, 1894, dan terakhir pada tahun 2003.

Di sekitar bangunan gereja, terdapat bangunan lain dari masa kolonial Belanda, seperti Gedung Marba, yang menjadi latar belakang untuk foto prewedding.

Selain sebagai tempat ibadah, Gereja Blenduk juga menjadi tempat tujuan wisata bagi para pengunjung yang ingin merasakan atmosfer kolonial yang kental.

Tidak jarang, area sekitar gereja ini juga menjadi latar belakang yang indah untuk berbagai kegiatan seperti festival budaya.

Sekitar Gereja Blenduk, Anda juga dapat menemukan beragam warung dan toko suvenir yang menawarkan berbagai macam produk lokal dan cinderamata khas Semarang.

Bagi Anda yang ingin berwisata ke lokasi, Gereja Blenduk beralamat di Jl. Letjend. Suprapto 32, Semarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News