JAKARTA. Metromini boleh jadi salah satu alat transportasi massal yang tengah jadi perbincangan di ibukota, selain ojek berbasis aplikasi. Bedanya, jika ojek aplikasi seperti Go Jek dan Go Grab banyak mendapat perhatian positif, sebaliknya dengan metromini. Baru-baru ini Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahjapurnama melarang transportasi massal yang sudah puluhan tahun beroperasi di Ibukota beroperasi. Alasannya, karena banyaknya keluhan yang disampaikan mengenai keberadaannya, termasuk kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi. Kini, hanya metromini yang dianggap laik jalan yang beroperasi. Terkait keberadaan metromini di Ibukota, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata punya cerita sendiri. Dia kembali bernostalgia dalam sambutannya di acara penyerahan penghargaan Wahan Tata Nugraha di Istana Negara.
Jokowi mengaku, dua puluh tahun lalu, ia pertama kali datang ke Jakarta untuk bekerja. Selama ada di Jakarta, ia kerap menggunakan metromoni baik berangkat dan pulang kerja. Dan dua puluh tahun kemudian, ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta, metromini masih beroperasi meskipun kondisinya sudah tidak layak. "Saya melihat speedometernya tidak ada, saya khawatir, jangan-jangan rem nya juga tidak ada," ujar Jokowi, Rabu (23/12) di Istana Negara, Jakarta.