KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kisah Chappy Hakim yang tiba-tiba berhenti dari jabatannya sebagai Direktur Utama Freeport Indonesia masih menjadi tanda tanya. Namun di acara bedah buku FREEPORT catatan pribadi Chappy Hakim terungkap terang.

Chappy mengatakan, saat itu dirinya mundur bukan lari dari persoalan tetapi tidak ingin dicap sebagai penghianat bangsa. "Saat itu Freeport McMoran ingin arbitrase, saya bisa pastikan kalau di arbitrase Indonesia akan kalah," kata dia dalam bedah buku, hari ini di Perpusnas.

Baca Juga: Hendropriyono: Edwin Soeryadjaya pernah ingin membeli 100% Freeport McMoran

Dia mengatakan, jika dirinya masih di Freeport maka dirinya dalam posisi penghianat bangsa. "Makanya saya putuskan berhenti, dan ingin menyelamatkan bangsa," imbuh dia.

Seperti diketahui, saat itu Menteri ESDM Ignasius Jonan menghentikan erkspor mineral mentah dan tidak ingin memberikan perpanjangan kontrak lantaran Freeport tidak bersedia melakukan divestasi.

Baca Juga: Chappy Hakim luncurkan buku FREEPORT, catatan pribadi setelah dua tahun berkarir

Akibat dari penghentian ekspor itu, karyawan Freeport di PHK dan pendapatan perusahaan turun, bahkan saham Freeport McMoran di Amerika ambruk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini