MOMSMONEY.ID - Kenapa, sih, hari Jumat setelah
Thanksgiving disebut dengan
Black Friday? Ini dia penjelasannya. Istilah
Black Friday telah dikenal oleh banyak masyarakat Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Tahun ini,
Black Friday jatuh pada Jumat ini, 24 November 2023.
Black Friday sendiri muncul pada hari Jumat keempat, tepat satu hari setelah perayaan
Thanksgiving.
Lalu mengapa disebut dengan
Black Friday?
Baca Juga: 5 Fakta Tentang Thanksgiving, Perayaan Syukur Orang Barat Saat ini,
Black Friday dikenal sebagai waktu di mana semua pusat perbelanjaan menawarkan banyak diskon dan promo besar-besaran. Hampir seluruh pusat perbelanjaan di Amerika Serikat mengalami kesibukan tinggi saat
Black Friday. Dikutip dari laman
NBC News,
Black Friday sendiri bertujuan untuk memberikan pengalaman berbelanja baru bagi para pembeli. Yaitu berbelanja bersama-sama dan secara besar-besaran. Hal tersebut disebabkan karena pada saat
Thanksgiving, banyak para pekerja yang libur dan menghabiskan waktu di rumah saja. Maka dari itu para penjual memanfaatkan waktu ini untuk menjual barang dagangannya dan memberikan banyak penawaran serta potongan harga. Banyak juga yang percaya bahwa
Black Friday, dikaitkan dengan konsep dalam bisnis.
Baca Juga: Mau Belajar Atur Keuangan? Buku Robert Kiyosaki dan 4 Buku Finance Ini Bisa Membantu Konsep yang dimaksud adalah beberapa bisnis mengalami krisis dan kerugian atau berada dalam fase merah. Hingga kemudian satu hari setelah
Thanksgiving, keuntungan yang berlipat berhasil membuat bisnis tersebut menjadi di fase hitam atau fase aman. Namun, konsep tersebut dirasa kurang tepat. Melansir dari laman
Britannica, penjelasan akurat tentang
Black Friday datang dari tahun 1960-an. Di mana pada saat itu, polisi Philadelphia mulai menggunakan istilah
Black Friday untuk menjelaskan situasi kacau yang disebabkan karena banyaknya penduduk desa yang datang ke kota. Tujuannya tentu saja adalah untuk berbelanja.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Ini 5 Keuntungan Pakai Kartu Kredit Situasi tersebut kemudian membuat polisi Philadelphia sakit kepala. Banyak kemacetan, kecelakaan, dan masalah lain yang muncul pada saat itu. Selama beberapa tahun, akhirnya istilah
Black Friday telah mengakar di Philadelphia dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat. Istilah
Black Friday yang menandakan peningkatan positif dalam penjualan ritel tidak berkembang secara nasional hingga akhir tahun 1980-an, ketika para pedagang mulai menyebarkan narasi keuntungan merah-ke-hitam.
Black Friday digambarkan sebagai hari di mana toko-toko mulai menghasilkan keuntungan pada tahun tersebut dan sebagai hari belanja terbesar di Amerika Serikat. Faktanya, sebagian besar toko mengalami penjualan terbesar pada hari Sabtu sebelum Natal. Nah, jadi makin tahu kan, tentang istilah
Black Friday dan juga sejarahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Christ Penthatesia