KONTAN.CO.ID - Jakarta. Bersamaan kebijakan new normal, sejumlah aktivitas bisnis pun boleh beroperasi kembali. Termasuk sektor transportasi publik, juga mulai beroperasi kembali dengan berbagai ketentuan. Antara lain, penumpang harus jaga jarak, mengenakan masker / face shield, dan tidak ngobrol saat di dalam transportasi publik. Kenapa dilarang ngobrol di transportasi umum? Dokter spesialis penyakit dalam dari Junior Doctor Network, Edward Faisal, mengatakan, masyarakat sebaiknya tidak mengobrol saat berada di transportasi umum. Hal ini penting untuk mencegah risiko tertular Covid-19 saat berada di dalam busway, KRL, MRT, ataupun sarana transportasi lain. "Penelitian dari CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) Amerika Serikat menyebut jika saat orang melakukan kegiatan mengobrol ada droplet-droplet kecil yang keluar," ujar Edward dalam talkshow daring yang digelar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu (17/6/2020).
Kenapa kita dilarang ngobrol saat naik transportasi umum selama pandemi corona?
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Bersamaan kebijakan new normal, sejumlah aktivitas bisnis pun boleh beroperasi kembali. Termasuk sektor transportasi publik, juga mulai beroperasi kembali dengan berbagai ketentuan. Antara lain, penumpang harus jaga jarak, mengenakan masker / face shield, dan tidak ngobrol saat di dalam transportasi publik. Kenapa dilarang ngobrol di transportasi umum? Dokter spesialis penyakit dalam dari Junior Doctor Network, Edward Faisal, mengatakan, masyarakat sebaiknya tidak mengobrol saat berada di transportasi umum. Hal ini penting untuk mencegah risiko tertular Covid-19 saat berada di dalam busway, KRL, MRT, ataupun sarana transportasi lain. "Penelitian dari CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) Amerika Serikat menyebut jika saat orang melakukan kegiatan mengobrol ada droplet-droplet kecil yang keluar," ujar Edward dalam talkshow daring yang digelar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu (17/6/2020).