KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan alasan di balik tren penurunan tabungan masyarakat kelas menengah bawah yang masih berlanjut hingga Juli 2025. Data OJK mencatat, tabungan rupiah perseorangan di bawah Rp 100 juta justru mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan, masing-masing sebesar 0,67% dan 5,54%. Namun, jika dilihat lebih rinci, tabungan dengan nominal di bawah Rp 10 juta masih mengalami kontraksi. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian, menjelaskan bahwa pertumbuhan tabungan masyarakat di bawah Rp 100 juta masih dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Beberapa di antaranya adalah pergerakan pendapatan masyarakat, siklus konsumsi, dampak kebijakan pemerintah dan bantuan sosial, hingga minat masyarakat untuk berinvestasi.
Kenapa Tabungan Kelas Bawah Menurun? Ini Penjelasan OJK
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan alasan di balik tren penurunan tabungan masyarakat kelas menengah bawah yang masih berlanjut hingga Juli 2025. Data OJK mencatat, tabungan rupiah perseorangan di bawah Rp 100 juta justru mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan, masing-masing sebesar 0,67% dan 5,54%. Namun, jika dilihat lebih rinci, tabungan dengan nominal di bawah Rp 10 juta masih mengalami kontraksi. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian, menjelaskan bahwa pertumbuhan tabungan masyarakat di bawah Rp 100 juta masih dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Beberapa di antaranya adalah pergerakan pendapatan masyarakat, siklus konsumsi, dampak kebijakan pemerintah dan bantuan sosial, hingga minat masyarakat untuk berinvestasi.
TAG: