KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) semakin rajin mengembangkan portofolio pembangkit listrik berbasis Energi Baru & Terbarukan (EBT). Pada tahun ini, KEEN ingin menjaga pertumbuhan kinerja keuangan sembari ekspansi menggarap proyek-proyek baru.
Corporate Secretary Kencana Energi Lestari, Diana Limardi menyampaikan KEEN tidak hanya fokus pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Tapi juga mengembangkan portofolio bisnis ke berbagai sumber EBT lain seperti Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PTLB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Selain fokus pada penyelesaian pembangunan proyek pembangkit yang sudah berjalan, KEEN berusaha mendapatkan proyek-proyek baru. Di antaranya dengan mengikuti tender yang diadakan oleh PT PLN (Persero), maupun strategi lainnya seperti mengakuisisi proyek potensial, atau menjalin kerja sama.
"Kami selalu berusaha melakukan ekspansi untuk pengembangan proyek, baik yang dikembangkan sendiri oleh KEEN, melalui akuisisi, maupun kerja sama dengan pihak lain," kata Diana kepada Kontan.co.id, Kamis (4/1).
Baca Juga: HPP Industri Alkohol Terkerek Kenaikan Tarif Cukai, Simak Rekomendasi Analis KEEN pun baru memperoleh kontrak penting pada akhir tahun lalu. Melalui anak perusahaan tidak langsung, PT Tiara Tirta Energi, KEEN menandatangani Perjanjian Jual Beli tenaga Listrik (PJBL) dengan PLN pada 21 Desember 2023. KEEN akan membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-hidro (PLTM) Salu Noling berkapasitas 10 Megawatt (MW). Listrik yang diproduksi akan dijual ke PLN untuk jangka waktu 25 tahun sejak PTLM Salu Noling beroperasi. Nilai dari PLTM Salu Noling mencapai sekitar Rp 1,2 triliun, yang merupakan estimasi total pengoperasian selama 25 tahun. Diana bilang, KEEN menyiapkan investasi sekitar US$ 27,5 juta untuk membangun PLTM Salu Noling. Sumber pendanaan berasal dari modal sendiri dan fasilitas kredit bank atau lembaga keuangan. Target pembangunan proyek energi hijau yang berlokasi di Sulawesi Selatan ini akan dimulai pada kuartal II atau kuartal III-2024. "Kami harapkan pembangunan PLTM Salu Noling akan dimulai tahun 2024, dan diharapkan mulai COD pada kuartal II-2026," kata Diana. Terbaru, KEEN sudah merampungkan konstruksi PLTS Tempilang. Saat ini KEEN sedang melengkapi persyaratan agar PTLS berkapasitas 1,36 MWp tersebut bisa mulai beroperasi. Sebagai catatan, listrik dari pembangkit yang berlokasi di Bangka Belitung ini bukan untuk dijual secara komersial ke PLN. Melainkan dipakai untuk memenuhi kebutuhan parasitik pada Pembangkit Listrik Tenaga Biomas (PLTBm) Tempilang 2 milik KEEN. Selain itu, KEEN sedang menggarap proyek PLTM Ordi Hulu berkapasitas 10 MW, yang ditargetkan akan COD pada kuartal I-2024. Dengan begitu, KEEN akan memiliki portofolio pembangkit EBT dengan kapasitas sekitar 65 MW.
Baca Juga: Produksi Triputra Agro (TAPG) Turun pada Tahun 2023, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya? Terdiri dari PLTA Pakkat dengan kapasitas 18 MW, PLTA Air Putih (21 MW), PLTM Madong (10 MW), PLTM Ordi Hulu (10 MW), PLTBm Tempilang 2 (5 MW) serta PLTS Tempilang (1,36 MWp). Sebagai proyek masa depan, KEEN memiliki sejumlah prospek pembangkit listrik EBT dengan project pipeline mencapai 500 MW. Mencakup pembangkit EBT dengan tenaga air, mini-hidro, angin, solar PV hybrid, biomassa dan biogas. Diana meyakini, tambahan portofolio pembangkit serta PJBL pada PLTM Salu Noling akan membawa dampak positif bagi kinerja keuangan KEEN tahun ini. "Kami menargetkan pendapatan dan laba bersih KEEN tahun 2024 akan mengalami pertumbuhan, terutama dari
construction revenue," ungkap Diana.
Editor: Tendi Mahadi