KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembangkit listrik tenaga air PT Kencana Energi Lestari Tbk menargetkan meraup dana segar hingga Rp 410 miliar dari penawaran umum perdana saham atau
initial public offering (IPO) pada 20 Agustus 2019 mendatang. Kencana Energi Lestari merupakan salah satu pemain utama dalam sektor pembangkit listrik tenaga air (
hydro power plant). Kencana Energi Lestari akan menawarkan sebanyak-banyaknya 977.683.300 saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran pada rentang Rp 250-Rp 420 per lembar saham sehingga target perolehan dananya Rp 255 miliar- Rp 410 miliar. Selain itu PER yang ditawarkan 5,9 kali- 10 kali serta PBV nya 0,7 kali- 1 kali.
Kencana Energi Lestari juga berencana melakukan
employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 2% dari jumlah saham yang ditawarkan atau sekitar 19,55 juta saham. Kencana Energi memberikan mandat kepada RHB Sekuritas, Bahana Sekuritas, dam Mirrae Asset Sekuritas sebagai penjamin pelaksanaan emisi IPO. Chief Financial Officer Kencana Energi Lestari Giat Widjaja menyatakan, perusahaannya menargetkan IPO akan dilakukan pada semester II tahun ini. “Kami telah melakukan berbagai upaya persiapan IPO ini dengan beberapa aspek diantaranya adalah laporan keuangan konsolidasi yang diaudit untuk
cut off 31 Maret 2019, perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI)" jelasnya dalam
public expose di Ritz Carlton Ballroom Pacific Place, Jumat (19/7). Giat mengklaim Kencana Energi Lestari memiliki profil usaha yang unik dengan bisnis model penyediaan energi terbarukan (
renewable energy) yang didukung kontrak penyediaan listrik jangka panjang
power purchase agreement (PPA) kepada PLN. Kerja sama ini akan dilakukan selama 20 tahun hingga 30 tahun sejak dioperasikannya pembangkit listrik tenaga air. Kata Giat, kerjasama dengan PLN untuk pembangunan dan pengoperasian aset pembangkit tenaga listrik dilakukan dengan pola BOO (
build-own-operate) maupun BOOT (
build-own-operate-transfer).
CEO dan Chairman Kencana Group Henry Maknawi melihat peluang pengembangan usaha yang lebih besar lagi dari sektor ini. "Sehingga dengan terbukanya kepemilikan modal kepada publik maka Kencana Energi juga berkesempatan untuk dapat mengakses alternatif pendanaan lain dari publik yang akan membantu pertumbuhan usaha,” jelasnya. Henry bilang dana segar hasil IPO akan digunakan sebanyak 55% untuk mendukung pengembangan usaha
hydro power plant dan energi terbarukan lainnya. Kemudian sekitar 25% untuk modal kerja dan sekitar 20% belanja modal. Tambahan informasi, periode penawaran awal (book building) IPO Kencana Energi dilaksanakan 17 Juli 2019 hingga 30 Juli 2019. Dilanjutkan dengan pernyataan efektif OJK pada 8 Agustus 2019. Jika tidak ada aral melintang pada 20 Agustus 2019, Kencana Energi Lestari akan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat