JAKARTA. Asing masih menunjukkan minatnya berinvestasi terhadap perusahaan asuransi di Indonesia. Insurance Australia Group Ltd (IAG) resmi menunjukkan minatnya membeli saham mayoritas pada MAA General Insurance.Namun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, terdapat kendala liabilities sehingga aksi korporasi itu belum dapat terwujud."Akuisisi asuransi cenderung lambat. Banyak liabilities yang ada di kemudian hari. Ini membuat mereka jadi takut," terang Deputi Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK, Dumoly F. Pardede.Ia menyebut, IAG sudah memasuki tahap due diligence untuk mengakuisisi MAA General Insurance. OJK pun telah memegang surat dari perusahaan yang bersangkutan. Dumoly bilang, pihaknya telah menerima surat resmi tersebut pada bulan Juli.Kabarnya, MAA Group dari Malaysia sebagai pemegang saham mayoritas, berencana menjual 83% kepemilikan sahamnya. Tahun lalu, Justin Breheny, Chief Executive IAG Asia, mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan dana sekitar AU$ 250 juta untuk akuisisi. Kemudian husus di Indonesia, pihaknya menyiapkan dana untuk akuisisi sekitar AU$100 juta (US$ 102 juta).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kendala IAG akuisisi MAA General Insurance
JAKARTA. Asing masih menunjukkan minatnya berinvestasi terhadap perusahaan asuransi di Indonesia. Insurance Australia Group Ltd (IAG) resmi menunjukkan minatnya membeli saham mayoritas pada MAA General Insurance.Namun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, terdapat kendala liabilities sehingga aksi korporasi itu belum dapat terwujud."Akuisisi asuransi cenderung lambat. Banyak liabilities yang ada di kemudian hari. Ini membuat mereka jadi takut," terang Deputi Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK, Dumoly F. Pardede.Ia menyebut, IAG sudah memasuki tahap due diligence untuk mengakuisisi MAA General Insurance. OJK pun telah memegang surat dari perusahaan yang bersangkutan. Dumoly bilang, pihaknya telah menerima surat resmi tersebut pada bulan Juli.Kabarnya, MAA Group dari Malaysia sebagai pemegang saham mayoritas, berencana menjual 83% kepemilikan sahamnya. Tahun lalu, Justin Breheny, Chief Executive IAG Asia, mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan dana sekitar AU$ 250 juta untuk akuisisi. Kemudian husus di Indonesia, pihaknya menyiapkan dana untuk akuisisi sekitar AU$100 juta (US$ 102 juta).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News