KONTAN.CO.ID - Keinginan pemerintah menggenjot hubungan dagang internasional dan investasi menghadapi banyak ganjalan. Salah satunya dari daya saing. Rizal Affandi Lukman, Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional menyatakan daya saing industri nasional sampai saat ini masih kalah dibanding negara lain. Salah satu faktor disebabkan tingginya harga gas industri dan tumpang tindih regulasi. Untuk harga gas, meski pemerintah dua tahun lalu sudah menerbitkan paket kebijakan ekonomi berisikan penurunan harga gas industri, tapi penurunan baru berlaku untuk industri pupuk, baja, dan petrokimia. Padahal, dalam Perpres No.40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi, penurunan harga gas industri rencananya akan dilakukan terhadap tujuh sektor industri yaitu pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan.
Kendala perjanjian dagang internasional Indonesia
KONTAN.CO.ID - Keinginan pemerintah menggenjot hubungan dagang internasional dan investasi menghadapi banyak ganjalan. Salah satunya dari daya saing. Rizal Affandi Lukman, Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional menyatakan daya saing industri nasional sampai saat ini masih kalah dibanding negara lain. Salah satu faktor disebabkan tingginya harga gas industri dan tumpang tindih regulasi. Untuk harga gas, meski pemerintah dua tahun lalu sudah menerbitkan paket kebijakan ekonomi berisikan penurunan harga gas industri, tapi penurunan baru berlaku untuk industri pupuk, baja, dan petrokimia. Padahal, dalam Perpres No.40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi, penurunan harga gas industri rencananya akan dilakukan terhadap tujuh sektor industri yaitu pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan.