JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyebutkan kesuksesan Filipina dalam mengendalikan inflasi di negaranya, sehingga indeks harga konsumen bisa stabil di kisaran 3 persen. Agus menyebutkan, Filipina layaknya Indonesia, merupakan negara tropis dan berupa negara kepulauan. Letak geografis ini menjadi tantangan dalam upaya pengendalian inflasi. "Saya merujuk ke negara tetangga, yaitu Filipina, yang mampu mengendalikan inflasi di kisaran 3 persen," kata Agus di Kantor Pusat BI, Senin (21/4/2014). Agus mengungkapkan inflasi merupakan masalah yang masih harus ditangani dengan serius. Sebab, bila tidak, kemakmuran masyarakat akan sulit dicapai. "Inflasi harga ini sangat menggerus penghasilan Indonesia. Kalau kita bisa kendalikan ini kemungkinan kita untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur itu bisa kita capai," ujar Agus. Oleh sebab itu, terkait pengendalian inflasi, BI tetap memantau sektor moneter secara ketat. Tujuannya tak lain adalah guna menjaga inflasi agar tetap sesuai dengan target yang dipatok pemerintah dan bank sentral. "Secara umum, kita masih harus memelihara moneter yang lebih kuat dan itu adalah untuk meyakini bukan hanya inflasi yang terjaga untuk mencapai 4,5 plus minus 1 persen. Akan tetapi juga untuk mendiorong current account (transaksi berjalan) yang lebih sehat," papar dia. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kendalikan inflasi, RI perlu belajar dari Filipina
JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyebutkan kesuksesan Filipina dalam mengendalikan inflasi di negaranya, sehingga indeks harga konsumen bisa stabil di kisaran 3 persen. Agus menyebutkan, Filipina layaknya Indonesia, merupakan negara tropis dan berupa negara kepulauan. Letak geografis ini menjadi tantangan dalam upaya pengendalian inflasi. "Saya merujuk ke negara tetangga, yaitu Filipina, yang mampu mengendalikan inflasi di kisaran 3 persen," kata Agus di Kantor Pusat BI, Senin (21/4/2014). Agus mengungkapkan inflasi merupakan masalah yang masih harus ditangani dengan serius. Sebab, bila tidak, kemakmuran masyarakat akan sulit dicapai. "Inflasi harga ini sangat menggerus penghasilan Indonesia. Kalau kita bisa kendalikan ini kemungkinan kita untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur itu bisa kita capai," ujar Agus. Oleh sebab itu, terkait pengendalian inflasi, BI tetap memantau sektor moneter secara ketat. Tujuannya tak lain adalah guna menjaga inflasi agar tetap sesuai dengan target yang dipatok pemerintah dan bank sentral. "Secara umum, kita masih harus memelihara moneter yang lebih kuat dan itu adalah untuk meyakini bukan hanya inflasi yang terjaga untuk mencapai 4,5 plus minus 1 persen. Akan tetapi juga untuk mendiorong current account (transaksi berjalan) yang lebih sehat," papar dia. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News