JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) untuk pertama kalinya mengakui secara resmi rencana penjajakan kemungkinan sinergi dengan grup media lain. Hari ini (5/4), VIVA mengungkapkannya kepada otoritas bursa.VIVA mengakui hal itu dalam suratnya untuk menjawab pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat maraknya pemberitaan media massa belakangan ini. "Sepanjang pengetahuan perseroan, pemegang saham pernah melakukan penjakan kemungkinan kerjasama dan sinergi dengan Group Media lain," tutur Neil R. Tobing, Chief Counsil dan Sekretaris perusahaan VIVA.Namun begitu, Neil menyatakan VIVA belum mendapat informasi sehubungan dengan rencana pemegang saham untuk menjual sahamnya kepada CT Corporation. "Penjualan saham adalah hak dari pemegang saham yang bersangkutan," jelas Neil.Dalam berita KONTAN sebelumnya, Chairul Tanjung mengatakan siap mengakuisisi VIVA dengan dana cash. Selain itu, proses penawaran VIVA sudah berjalan selama tiga bulan, dengan para penawar antara lain Grup MNC dan CT Corp.Bahkan di berita lainnya, CEO Kompas Gramedia Group Agung Adiprasetyo mengaku pernah ditawari membeli saham VIVA. Namun ia bilang, harga yang ditawarkan memang kemahalan.Bakrie memasang valuasi VIVA antara US$ 1,2 miliar-US$ 2 miliar. Padahal, kapitalisasi pasar VIVA hanya sekitar US$ 800 juta. Rumor penjualan saham VIVA pun telah mengangkat harga saham VIVA di pasar. Sampai hari ini pun saham VIVA masih reli. Pada pukul 10.35 WIB, harga saham VIVA naik 3,45% ke Rp 600.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kepada BEI, VIVA akui jajaki sinergi ke media lain
JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) untuk pertama kalinya mengakui secara resmi rencana penjajakan kemungkinan sinergi dengan grup media lain. Hari ini (5/4), VIVA mengungkapkannya kepada otoritas bursa.VIVA mengakui hal itu dalam suratnya untuk menjawab pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat maraknya pemberitaan media massa belakangan ini. "Sepanjang pengetahuan perseroan, pemegang saham pernah melakukan penjakan kemungkinan kerjasama dan sinergi dengan Group Media lain," tutur Neil R. Tobing, Chief Counsil dan Sekretaris perusahaan VIVA.Namun begitu, Neil menyatakan VIVA belum mendapat informasi sehubungan dengan rencana pemegang saham untuk menjual sahamnya kepada CT Corporation. "Penjualan saham adalah hak dari pemegang saham yang bersangkutan," jelas Neil.Dalam berita KONTAN sebelumnya, Chairul Tanjung mengatakan siap mengakuisisi VIVA dengan dana cash. Selain itu, proses penawaran VIVA sudah berjalan selama tiga bulan, dengan para penawar antara lain Grup MNC dan CT Corp.Bahkan di berita lainnya, CEO Kompas Gramedia Group Agung Adiprasetyo mengaku pernah ditawari membeli saham VIVA. Namun ia bilang, harga yang ditawarkan memang kemahalan.Bakrie memasang valuasi VIVA antara US$ 1,2 miliar-US$ 2 miliar. Padahal, kapitalisasi pasar VIVA hanya sekitar US$ 800 juta. Rumor penjualan saham VIVA pun telah mengangkat harga saham VIVA di pasar. Sampai hari ini pun saham VIVA masih reli. Pada pukul 10.35 WIB, harga saham VIVA naik 3,45% ke Rp 600.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News