KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat Charlie D. Heatubun mengatakan, kondisi keanekaragaman hayati di Papua saat ini sangat mengkhawatirkan. Perubahan iklim, pembangunan dan pertambahan jumlah penduduk berandil merusak keanekaragaman hayati di Papua. Charlie bilang, sudah bukan lagi rahasia umum bahwa keanekaragaman hayati di Papua sedang menghadapi tekanan akibat desakan pembangunan, pertambahan penduduk dan juga krisis iklim yang sedang berlangsung. “Contoh saja bisa kita katakana bahwa jumlah spesies tumbuhan berpembuluh di Papua dalam publikasi terakhir ada sebanyak 13.634 spesies tumbuhan. Namun datanya sebagian besar didapatkan dari penelitian negara lain, yaitu Papua Nugini,” kata Charlie dalam diskusi Restorasi Ekosistem untuk Keberlanjutan Keanekaragaman Hayati dalam Kompas Talks, Selasa (6/7).
Kepala Balitbangda Papua Barat: Keanekaragaman hayati di Papua mengkhawatirkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat Charlie D. Heatubun mengatakan, kondisi keanekaragaman hayati di Papua saat ini sangat mengkhawatirkan. Perubahan iklim, pembangunan dan pertambahan jumlah penduduk berandil merusak keanekaragaman hayati di Papua. Charlie bilang, sudah bukan lagi rahasia umum bahwa keanekaragaman hayati di Papua sedang menghadapi tekanan akibat desakan pembangunan, pertambahan penduduk dan juga krisis iklim yang sedang berlangsung. “Contoh saja bisa kita katakana bahwa jumlah spesies tumbuhan berpembuluh di Papua dalam publikasi terakhir ada sebanyak 13.634 spesies tumbuhan. Namun datanya sebagian besar didapatkan dari penelitian negara lain, yaitu Papua Nugini,” kata Charlie dalam diskusi Restorasi Ekosistem untuk Keberlanjutan Keanekaragaman Hayati dalam Kompas Talks, Selasa (6/7).