KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyetop sementara program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dan bantuan sosial (bansos) beras. Penghentian sementara program SPHP dan bansos beras itu diungkapkan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat rapat bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025). "Untuk dua bulan ini, untuk SPHP dan bantuan pangan itu sementara ditiadakan," ujar Arief.
Baca Juga: Mendag Busan & Menko Pangan Pantau Pasar Pabaeng-Baeng Makassar, Pasokan Bapok Cukup Program SPHP dilakukan sebagai strategi intervensi pemerintah dalam mengendalikan fluktuasi pangan. Pada awal 2025, target beras yang disalurkan adalah 1,5 juta ton. Kemudian, untuk bansos beras, Presiden Prabowo Subianto menyetujui bantuan beras 10 kilogram selama enam bulan awal tahun ini. Namun, SPHP dan bansos beras itu dihentikan sementara dengan tujuan menyeimbangkan hulu dan hilir. “Karena kalau kita terus membanjiri pasar, maka harga gabah tidak bisa naik-naik,” ujar Arief. Baca Juga: Badan Pangan Nasional Targetkan Bulog Serap Beras 3 Juta Ton di Tahun Ini “Jadi menyeimbangkan antara hulu dan hilir tentunya ini yang dilakukan pemerintah,” kata dia.