Kepala Basarnas belum pulang sejak AirAsia hilang



JAKARTA. Gurat lelah tampak di raut wajah Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo setiap kali dijumpai untuk update informasi mengenai perkembangan pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Matanya terlihat memerah, tanda ia sangat kekurangan waktu tidur.

Kelelahan tersebut dibenarkan Soelistyo. Ia mengaku, sejak hari pertama pencarian pesawat yang menghilang pada 28 Desember 2014 silam, memang dia kurang beristirahat. Bahkan, hingga hari kesepuluh pencarian, Soelistyo belum pulang ke rumah.

Soelistyo menuturkan, biasanya tugasnya selesai sekitar pukul 01.30 WIB hingga 02.00 WIB. Sementara ia kembali harus ke kantor pada pukul 05.00 WIB.


"Itu kan nanggung kalau pulang. Baru sampai rumah, istirahat sebentar, sudah pergi lagi," ujar Soelistyo saat ditemui di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (6/1).

Soelistyo pun mengaku kerap dilontarkan pertanyaan oleh keluarganya karena tidak pernah pulang. "Mereka nanya, kok enggak pulang-pulang?" lanjut dia.

Rindu Soelistyo kepada keluarga pun tak terelakkan. Terkadang, kata Soelistyo, keluarganya menyambangi kantornya untuk bertemu sang kepala keluarga yang tak kunjung pulang.

"Ya pasti (rindu) dong. Bapak (Soelistyo) ada anak, ada cucu, ya pasti rasa itu ada ya. Meskipun saya militer, tapi kalau keluarga ya ada rasa kangen," tutur perwira TNI Angkatan Udara berbintang tiga ini.

Soelistyo mengatakan, terakhir kali keluarga mengunjunginya sekitar dua hari lalu. Begitu bertemu mereka, kata Soelistyo, rasa lelah pun seakan menghilang. "Ya biasalah, gojek-gojek (bercanda-bercanda)," kata dia.

Soelistyo mengaku tidak keberatan sampai harus menginap di kantor selama masa pencarian AirAsia QZ8501. Menurut dia, risiko itu merupakan tanggung jawabnya sebagai pimpinan satuan kerja agar upaya yang dikerahkan maksimal.

"Memang itu tanggung jawab. Otomatis kita berupaya untuk memaksimalkan supaya operasi ini bisa sukses," kata Soelistyo.

Terlebih lagi, lanjut Soelistyo, keluarga pun mendukung penuh pekerjaan yang dilakukannya. Meskipun hanya sempat tidur satu hingga dua jam dalam sehari karena harus memantau perkembangan pencarian, dukungan tersebut dapat membangkitkan semangatnya.

"Keluarga support kita untuk terus menyelesaikan tugas ini," ucap Soelistyo. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie