KONTAN.CO.ID - Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kasan meyakini Indonesia harus terus mengembangkan hilirisasi untuk mendukung perdagangan berkelanjutan, tidak hanya bagi komoditas primer, namun juga pada berbagai sektor strategis lainnya. Sudah bukan masanya lagi bagi Indonesia mengekspor barang mentah, tanpa nilai tambah dan prinsip berkelanjutan. Reformasi kebijakan perdagangan tersebut juga berperan penting demi mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju pada 2045. Optimisme tersebut dikemukakan Kasan dalam Strategic Issues Forum yang digelar secara hibrida di Soehanna Hall The Energy Building, Jakarta pada hari ini, Kamis (18/1). Forum mengusung tema "On Trading Towards Sustainability: The Role of Trade Policies in Indonesia’s Green Transformation". "Reformasi kebijakan perdagangan berperan penting. Sudah bukan masanya lagi bagi Indonesia mengekspor barang mentah, tanpa nilai tambah, dan prinsip berkelanjutan. Indonesia memiliki berbagai potensi dan kekayaan sumber daya alam untuk mengembangkan perdagangan hijau dan berkelanjutan. Perdagangan hijau dan berkelanjutan diharapkan dapat mengurangi dampak perubahan iklim, juga memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat," urai Kasan.
Kepala BKPerdag: Reformasi Kebijakan Perdagangan Berperan Penting
KONTAN.CO.ID - Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kasan meyakini Indonesia harus terus mengembangkan hilirisasi untuk mendukung perdagangan berkelanjutan, tidak hanya bagi komoditas primer, namun juga pada berbagai sektor strategis lainnya. Sudah bukan masanya lagi bagi Indonesia mengekspor barang mentah, tanpa nilai tambah dan prinsip berkelanjutan. Reformasi kebijakan perdagangan tersebut juga berperan penting demi mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju pada 2045. Optimisme tersebut dikemukakan Kasan dalam Strategic Issues Forum yang digelar secara hibrida di Soehanna Hall The Energy Building, Jakarta pada hari ini, Kamis (18/1). Forum mengusung tema "On Trading Towards Sustainability: The Role of Trade Policies in Indonesia’s Green Transformation". "Reformasi kebijakan perdagangan berperan penting. Sudah bukan masanya lagi bagi Indonesia mengekspor barang mentah, tanpa nilai tambah, dan prinsip berkelanjutan. Indonesia memiliki berbagai potensi dan kekayaan sumber daya alam untuk mengembangkan perdagangan hijau dan berkelanjutan. Perdagangan hijau dan berkelanjutan diharapkan dapat mengurangi dampak perubahan iklim, juga memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat," urai Kasan.
TAG: