Kepala BKPM: Indonesia butuh investasi berkualitas



JAKARTA. Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menegaskan Indonesia membutuhkan investasi berkualitas yang dapat memberikan manfaat pertumbuhan ekonomi secara jangka panjang.

Investasi berkualitas, imbuh mantan Wakil Menteri Keuangan ini, diperlukan untuk menciptakan keseimbangan makro. Khususnya neraca berjalan serta penguatan fundamental pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Apalagi, tegas Mahendra, investasi berkualitas tidak hanya melihat aspek besaran nilai yang ditanamkan. Namun juga kesesuaian nilai tambah yang diciptakan untuk kebutuhan masa depan.


"Dengan perspektif itu, investor perlu melihat Indonesia tidak hanya sebagai pusat sumber daya dan pasar ritel, tapi juga basis bagi berbagai sektor industri maju" ujar Mahendra di Ritz Charlton, Jakarta (7/11).

Menurut Mahendra, Indonesia sendiri saat ini berada dalam kinerja yang positif. Pertumbuhan perekonomian Indonesia, pada triwulan III 2013 masih terbilang tinggi di level 5,6%.

Sementara realisasi investasi pada Triwulan III (Juli – September) Tahun 2013 menunjukkan peningkatan positif yakni sebesar Rp 100,5 triliun, yang merupakan pertama kalinya melampaui ambang Rp 100 Triliun. Terjadi peningkatan sebesar 22,9% bila dibandingkan dengan capaian periode yang sama pada tahun 2012.

Sedangkan realisasi investasi pada Triwulan III 2013 juga mencatatkan peningkatan yang signifikan, yakni Rp 18,7 triliun. Jumlah itu naik 22,8% jika dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun 2012 lalu. Sementara realisasi investasi asing tercatat sebesar Rp 67 triliun, atau naik 18,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2012 lalu.

Terkait dengan pencapaian realisasi investasi, Kepala BKPM Mahendra Siregar mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kemudahan berinvestasi, serta tetap mempertahankan komitmen untuk mewujudkan iklim Investasi di Indonesia yang mudah, ramah dan saling menguntungkan. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan