KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyambut wacana pemerintah memindahkan ibukota ke luar Pulau Jawa. Pindahnya pusat pemerintahan ke luar Jawa dinilai berpotensi mendorong pertumbuhan dan pemerataan realisasi investasi ke depan. Kepala BKPM Thomas Lembong menilai, pemindahan ibukota ke luar Jawa berpotensi menjadi stimulan investasi dengan skala yang besar. "Wacananya saja biaya investasi pemindahan ibukota sekitar US$ 33 miliar atau lebih dari Rp 400 triliun. Itu tentu jumlah investasi yang sangat besar dan dari sisi upaya menggenjot investasi saya sangat sambut positif," ujar Lembong, Selasa (30/4). Adapun, BKPM mencatat sepanjang kuartal I-2019, realisasi investasi di Pulau Jawa masih mendominasi, yaitu sebesar Rp 109,3 triliun. Sementara, realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 85,8 triliun.
Kepala BKPM nilai pemindahan ibukota berdampak positif untuk investasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyambut wacana pemerintah memindahkan ibukota ke luar Pulau Jawa. Pindahnya pusat pemerintahan ke luar Jawa dinilai berpotensi mendorong pertumbuhan dan pemerataan realisasi investasi ke depan. Kepala BKPM Thomas Lembong menilai, pemindahan ibukota ke luar Jawa berpotensi menjadi stimulan investasi dengan skala yang besar. "Wacananya saja biaya investasi pemindahan ibukota sekitar US$ 33 miliar atau lebih dari Rp 400 triliun. Itu tentu jumlah investasi yang sangat besar dan dari sisi upaya menggenjot investasi saya sangat sambut positif," ujar Lembong, Selasa (30/4). Adapun, BKPM mencatat sepanjang kuartal I-2019, realisasi investasi di Pulau Jawa masih mendominasi, yaitu sebesar Rp 109,3 triliun. Sementara, realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 85,8 triliun.