Kepala SKK Migas: Bagaimana mau lifting minyak naik kalau tidak ada investasi masuk



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa tugas Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi pada Minggu (18/11) berakhir. Belum diketahui apakah Amien akan didapuk kembali untuk menjabat orang nomor satu di SKK Migas. Bahkan, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar saat ditanya soal masa bakti Amien Sunaryadi tak mau menjawab. Dia memilih menjawab pertanyaan lain.

"Tanggal 18 November 2018 memang hari terakhir saya," ujar Amien saat menerima Kontan.co.id diruang kerjanya, Kamis (15/11).

Dalam masa kepemimpinan Amien Sunaryadi. Kewenangan SKK Migas dipangkas oleh Kementerian ESDM. Dari yang awalnya bisa menentukan budgeting dalam plant of development (POD) kini, kewenangan itu diambil alih oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar. SKK Migas praktis hanya mengerjakan program kerja dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Meski demikian, Amien tetap legowo dan memilih fokus atas targetnya untuk menaikkan lifting migas.


Tahun depan, kata Amien produksi minyak hanya akan mencapai 725.000 barel per hari meskipun DPR meminta produksi minyak bisa 775.000 bph. Namun Amien tak peduli soal itu, sebab secara realistis lapangan migas di Indonesia sudah masuk masa uzur. Profil dari lapangan migas kita dengan usia 50 tahun sebanyak 4 wilayah kerja, 30-50 tahun sebanyak 24 WK, lalu 15-30 tahun sebanyak 42 WK, dan di bawah 15 tahun sebanyak 19 WK. "Kalau profilnya begini, apa yang mau diharapkan? makanya saya ingin ada discovery lima kali Banyu Urip," imbuhnya.

Atas kegelisahan itu Amien kini memilih mempelajari sales promotion girls (SPG) di sebuah pameran otomotif dalam berjualan. "Kalau nonton pameran saya belajar ke SPG. Kalau ada pameran mobil itu lewat deket saja SPG manggil. Kasih brosur, brosurnya detil soal spesifikasi mobil. Nah saya mau ikut dia (SPG). Kita mau jualan yang ada di dalam tanah, data harus detil dikasih. Aku kasih gratis data subsurface. Mereka datang di ruangan sini. kalau ingin liat data mana kami kasih liat," ungkap dia.

Dia menilai keputusannya berjualan wilayah kerja yang berpotensi migas tidak lain untuk memenuhi lifting migas yang terus turun. "Bagaimana mau naik lifting kalau gak ada yang investasi?" terangnya.

Berikut wawancara wartawan Kontan.co.id Azis Husaini dan Febrina Ratna Iskana dengan Amien Sunaryadi Kepala SKK Migas:

Kontan.co.id: Senin 18 November 2018 Anda selesai masa tugas. Apa saja yang sudah dilakukan selama 4 tahun ini? Amien: Tanggal 18 November memang hari terakhir saya. Soal isu saya jadi komisaris MRT itu tidak benar. Kalau saya boleh cerita yang belum pernah orang luar tahu, awalnya saya mau cerita saat saya masuk ke SKK Migas, saya agak kaget karena semua memo dan undangan rapat memakai kertas. Saya ubah kebiasaan memakai kertas itu karena satu sisi lama dan tidak aman, sekarang semuanya harus pakai email.

Kontan.co.id: SKK Migas dulu bermasalah, banyak yang korupsi? bagaimana mengubahnya? Amien: Saat itu semua orang takut mengambil keputusan, kalau ada undangan rapat mereka tidak mau isi daftar hadir. Saya katakan, yang tidak isi daftar hadir silakan keluar. Lalu mereka kalau ada keputusan yang harus ditandatangan, tidak mau. Mereka takut kalau ada yang ditandatangan merugikan uang negara. Lalu saya bicara di town hall, kalian kerja saja, saya yang bertanggung jawab. Saya bicara di town hall supaya semua pekerja tahu dan mereka berani mengambil keputusan, ujungnya pekerjaan cepat.

Kontan.co.id: Waktu itu ada kasus soal TPPI, SKK terlibat? Amien: Kasus TPPI memang paling banyak menyita waktu pegawai SKK Migas. Mereka gak tahu salahnya dimana, dipanggil setiap hari dari pagi sampai malam. Pekerjaan terhambat. TPPI paling membuat mereka takut.

Kontan.co.id: Sekarang bagaimana membentengi pegawai SKK Migas? Amien: Saya terapkan, tidak boleh terima hadiah, terima uang terima kasih, gak boleh suap, dan gak boleh mewah. Tapi masih ada aja yang berani, tahun 2015 ada 5 yang saya pecat, tahun 2017 ada 4 dipecat, dan 2018 ada 2 yang saya pecat. Sebagai gantinya saya kasih insentif yang paling bagus saya kasih 4 kali gaji di akhir tahun, yang di bawah rata-rata 1 kali gaji. Tapi nanti saya mau kasih yang paling bagus 7 kali gaji dan di bawah rata-rata 0 saja.

Kontan.co.id: Selain soal insentif? Amien: Saya kasih pelatihan atau training. Misalnya begini, mereka yang mengaudit ternyata belum pernah lihat kapal, naik kapal, nah saya kasih mereka pelatihan untuk mendalami yang mereka audit. Jadi bagaimana mau audit kalau gak pernah melihat dan memegang spesifikasi kapal dari vendor? terus yang pengadaan, saya kasih training ke perusahaan Halliburton untuk liat alat alat migas.

Kontan.co.id: Kalau ke KKKS bagaimana? Amien: Saya rombak lantai 36 dan 35 Wisma Mulia untuk dijadikan ruang meeting dan town hall agar mereka tidak lagi rapat di hotel mewah. Mereka rapat  program kerja dan anggaran atau Work Plan & Budgeting (WP&B) di sini saja, saya perbaiki ruangannya semua. Jadi tidak ada alasan meeting di luar kantor. Selain hemat keuangan juga bisa cepat. Dalam berbagai acara saya ulang-ulang soal komitmen kita itu. Jadi KKKS tahu kalau saya dan pegawai saya tidak menerima hadiah, uang terima kasih dan kemewahan.

Kontan.co.id: Bagaimana dengan Vendor perusahaan migas? Amien: Memang yang sering memberi hadiah atau uang terima kasih ya vendor dari KKKS. Kalau KKKS saya yakin tidak, sebab keuangan mereka kan diaudit internal dan juga sama SKK Migas. Tapi waktu saya belum masuk vendor tidak diaudit. Nah, saya keluarkan surat keputusan agar bisa mengaudit vendor. Ada juga yang tidak mau diaudit waktu itu, saya bilang gak apa apa. tapi saya bikin surat edaran ke semua KKKS bahwa yang memakai vendor tersebut tidak bisa memakai cost recovery. Dari sana dia protes karena da 400 karyawan, ya saya bilang bukan urusan saya. Kalau mau diaudit ya nanti bisa lagi masuk. Akhirnya mati itu perusahaan vendornya. Sekarang vendor terdaftar ada 5.000 dari katering sampai kapal angkut migas.

Kontan.co.id: Sekarang bagaimana vendor bisa mendapat kontrak dari KKKS? Amien: Saya buat list vendor yang mau daftar lelang di KKKS. Jadi mereka yang sudah ikut lelang di PetroChina misalnya kalau sudah menang gak perlu daftar lagi, mereka (vendor) sudah tercatat di long list vendor peserta lelang yang sudah terverifikasi. Nanti KKKS bisa langsung memilih si vendor itu. Cari 12 yang ada di sana, pilih tiga besar saja. Sebab, lamanya lelang itu di proses adminsitrasi. Nah, kalau diawal sudah beres semua ngapain diperiksa lagi? ini memangkas soal pra kualifikasi. Sebab, yang saya inginkan cepat, harga murah, dan berkualitas. Outputnya lifting migas naik.

Kontan.co.id: Memang bagaimana profil lapangan migas kita? Amien: Lapangan yang usianya 50 tahun sebanyak 4 wilayah kerja, 30-50 tahun sebanyak 24 WK, lalu 15-30 tahun sebanyak 42 WK, dan di bawah 15 tahun sebanyak 19 WK. Jadi 5% usia 50 tahun, 47% itu usianya 15-30 tahun, 27% usianya 30-50 tahun, dan di bawah 15 tahun sebanyak 21%. Saya bisa simpulkan 63% lapangan migas kita dalam tahap menurun. Makanya saya dorong terus untuk discovery.

Kontan.co.id: Memang ada uangnya untuk eksplorasi? Amien: Kalau mengharapkan janji KKKS ya gak mungkin, mereka gak punya uang. Jadinya kami pakai cara teken komitmen kerja pasti (KKKS) yang sekarang sudah dapat US$ 1,3 miliar dan akhir tahun US$ 2 miliar. Sekitar Rp 30 triliun itu. Darimana lagi dapat dana eksplorasi segede itu? tahun depan tinggal mencari. Jadi tahun depan kegiatan ekspolorasi akana massif.

Kontan.co.id: Kok baru sekarang bicara discovery? itu kan kesalahan yang dulu? Amien: Sebaiknya jangan bilang kesalahan. Mereka (pejabat) dulu mungkin tidak tahu. Misalnya tahun 2000 itu produksi bisa 1,5 juta barel per hari tetapi kebutuhan hanya 600.000 barel per hari. Jadi mereka gak mikirin hal yang printilan begitu, termasuk soal cadangan migas.  

Kontan.co.id: Memang discovery bisa cepat? Amien: Ya tidak. kalau dimulai tahun depan mungkin bisa dapat 2022, ada kombinasi keberuntungan juga dan kalau bangun fasilitas produksi gak terhambat bisa jadi 2026.

Kontan.co.id: Sudah ada yang ketemu cadangan minyak selama 4 tahun ini? Amien: Ada Misalnya Banyu Urip itu menemukan cadangan di wilayahnya, dari yang semula 475 juta barel sekarang menjadi 720 juta barel. Lalu di lapisan dangkalnya atau lapisan klastiknya juga ditemukan minyak, besar juga. Kalau yang di lapisan klastiknya sudah dilaporkan ke SKK Migas, saya jawab silakan studi.

Kontan.co.id: Lapangan Banyu Urip bisa jadi Rokan kedua? Amien: Tidak bisa, Rokan kan gede ya. Kalau saya berharap ditemukan lima kali Banyu Urip agar produksi kita nambah 1 juta barel per hari. Kalau itu ditemukan saya tidur tenang, gak usah kerja.  

Kontan.co.id: Yang lain bagaimana upayanya? Amien: Jadi gini, dulu data subsurface tahun 2015 kita bangun. Ada data base dari temen-temen geologis. Misalnya ditemukan potensi di Papua, Boven Digoel, dan Sumatra Itu sudah selesai kami lakukan tetapi yang pegang duit kan investor. Sekarang tahap meyakinkan investor. Di sini loh duit kamu harus diinvest.

Kontan.co.id: Sekarang SKK Migas jualan juga? Amien: Iya jualan. Kalau gak gitu, gak ada discovery. Dimarahin melulu. Jadi gini. Kami ke Repsol, mereka tertarik eksplorasi dan kita tawarin data base subsurface. Mau liat gak? mereka kirim 7 orang dari Spanyol, terus mereka puas. Mereka bilang wilayahnya masih potensial. Kami sih berharap geologist mereka berjuang ke shareholdernya. Minggu depan tim SKK Migas berangkat ke Beijing dan Thailand. Kita maju ke Sinopec, CNOOC, PTT, anak usaha PetroChina yaitu CNPC, Petronas dan lain-lain. Kita mau ke perusahaan yang punya duit gede. Kalau tertarik yang mana yang mau joint study, silakan.

Kontan.co.id: Sejak kapan jadi ikut mencari investor? Amien: Kalau nonton pameran saya belajar ke SPG. Kalau ada pameran mobil itu lewat deket saja SPG manggil. Kasih brosur, brosurnya detil soal spesifikasi mobil. Nah saya mau ikut dia (SPG). Kita mau jualan yang ada di dalam tanah, data harus detil dikasih. Aku kasih gratis data subsurface. Mereka datang di ruangan sini. kalau ingin liat data mana kami kasih liat. Tapi ya, ini kan baru penjajakan, kalau sudah tandatangan ya baru saya senang.

Kontan.co.id: Tahun depan bagaimana produksi minyak? Amien: Kami targetkan produksi 725.000 bph, tapi DPR minya 775.000 bph. Ya biar saja, saya katakan sumurnya memang segitu bisanya. Produksi gas juga turun. Kalau tidak ada investasi, lifting minyak akan terus turun.

Kontan.co.id: Berapa jumlah KKKS dhuafa? Amien: Sejak kurun waktu 2015-2018 ini saya sudah terminasi 102 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Ada yang asing ada yang lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini