Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto akan fokus proyek Masela dan IDD Chevron



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) baru saja mendapat pemimpin baru. Mantan Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto ditunjuk menjadi Kepala SKK Migas.

Dwi pun mengaku ada 11 hal penting yang belum diselesaikan pada masa jabatan Amien Sunaryadi, diantaranya adalah rencana kerja dan anggaran atau Work Plan and Bugdet (WP&B) 2019 dan beberapa persetujuan Plan of Development (POD).

"Dalam tiga bulan pertama ada beberapa pending matters yang kami selesaikan, rencana kerja 2019 dan beberapa PDO yang pending yang harus kita selesaikan,"ujar Dwi pada Senin (3/12).


Salah satu hal penting yang masih tertunda adalah revisi POD proyek Indonesia Deepwater Development (IDD). "Itu bagian dari pending matters yang harus kami selesaikan segera,"imbuhnya.

Selain itu ada juga proyek Blok Masela yang masih dalam tahapan penyusunan revisi POD I. Dwi menargetkan revisi POD I Blok Masela bisa selesai pada awal tahun depan. "Awal tahun depan, nanti saya lihat bagaimana, yang penting kan tentu harus segera,"ujar Dwi.

Dengan target POD tersebut, Dwi berharap proyek Blok Masela bisa onstream lebih cepat satu atau dua tahun dari target awal pada 2027 mendatang. "Kan bagian potensi penambahan produksi yang besar 2025-2027 akan menjadi prioritas, karena sudah jelas dalam desain harus selesai. Kalau awal 2027 onstream, dan menurut informasi digeser lebih maju lebih cepat satu dua tahun onstream-nya,"katanya.

Selain hal tersebut, Dwi juga menyebut pentingnya investasi hulu mgas. Dwi bilang dirinya dan tim SKK Migas akan membangun sistem yang lebih efisen agar produksi meningkat dan investasi hulu migas menjadi lebih baik.

"Kami akan melanjutkan membangunan sinergitas government dengan KKKS yang menghasilkan produksi yang lebih efisien. Itu kan juga organisasi, sistem yang dibangun Pak Amien dan tim akan kami lanjutkan. Bagaimana produksi lebih efisien karena tantangannya disitu. Kemudian dengan efisiensi itu maka performa akan naik, dan kalau naik maka mereka memiliki kemampuan investasi,"ujar Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini