KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Capaian lelang dini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk TA 2018 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga Selasa (2/1) PUPR baru berhasil melelang 2.246 paket senilai Rp 13,71 triliun. Rinciannya Dirjen SDA telah melelang 1.009 paket senilai Rp 3,54 triliun, Dirjen Bina Marga 928 paket senilai Rp 8,9 triliun, Dirjen Cipta Karya melelang 267 paket senilai Rp 1,09 triliun, Dirjen Penyediaan Perumahan melelang 9 paket senilai Rp 26 miliar. Kemudian Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) melelang 12 paket senilai Rp 19,3 miliar, Balitbang melelang 9 senilai Rp 9,9 miliar, dan Sekretariat Jenderal melelang 12 paket senilai Rp 59 miliar. Capaian tersebut menurun dibandingkan capaian tahun sebelumnya. Di mana untuk TA 2017, pada Awal Desember 2016 saja sudah ada 3.263 paket senilai Rp 20,9 triliun dilelang. Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan serapan yang menurun ini akibat ada perubahan mekanisme pelelangan. "Benar ada keterlambatan lelang karena ada perubahan mekanisme pelelangan tentang penetapan Unit Layanan Pengadaan (ULP)," katanya kepada KONTAN, Selasa (2/1). Perubahan tersebut ditetapkan melalui Kepmen PUPR No. 1011/KPTS/M/2017. Dimana saat mengadakan pelelangan, kepanitiaan tak hanya berasal dari tupoksinya. Misal dalam kepanitiaan lelang konstruksi jalan yang biasanya hanya diisi oleh Dirjen Bina Marga, kini juga ada dari Dirjen lain yang menjadi panitianya. "Agar ada check and balance, dan lebih objektif penilaiannya. Kepanitiaan tersebut akan didasarkan dari jumlah anggota Pokja, komposisi anggota Pokja, beban dan wilayah kerja," lanjut Endra. Sementara hingga akhir Januari Endra menargetkan dapat melelang 50% proyek TA 2018. "50% akan ditambah dari paket multi years yang sudah berjalan, kalau yang 2.246 paket ini lelang baru," tambahnya. Sementara itu Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dirjen Cipta Karya Muhammad Sundoro mengatakan, beberapa proyek SPAM yang dilelang sudah mendapatkan pemenang. "Sudah ada beberapa paket yang mendapatkan pemenang tapi masih menunggu SK dari Satker. Nanti saya cek lagi," kata Sundoro saat dihubungi KONTAN, Selasa (2/1). Dari pantauan KONTAN di laman LPSE PUPR, ada 66 proyek SPAM yang telah dilelang dengan nilai Rp 99,72 miliar. Dari angka tersebut 13 paket telah mendapatkan pemenang dengan total nilai proyek senilai Rp 32,54 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kepanitian berubah, lelang dini PUPR 2018 susut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Capaian lelang dini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk TA 2018 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga Selasa (2/1) PUPR baru berhasil melelang 2.246 paket senilai Rp 13,71 triliun. Rinciannya Dirjen SDA telah melelang 1.009 paket senilai Rp 3,54 triliun, Dirjen Bina Marga 928 paket senilai Rp 8,9 triliun, Dirjen Cipta Karya melelang 267 paket senilai Rp 1,09 triliun, Dirjen Penyediaan Perumahan melelang 9 paket senilai Rp 26 miliar. Kemudian Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) melelang 12 paket senilai Rp 19,3 miliar, Balitbang melelang 9 senilai Rp 9,9 miliar, dan Sekretariat Jenderal melelang 12 paket senilai Rp 59 miliar. Capaian tersebut menurun dibandingkan capaian tahun sebelumnya. Di mana untuk TA 2017, pada Awal Desember 2016 saja sudah ada 3.263 paket senilai Rp 20,9 triliun dilelang. Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan serapan yang menurun ini akibat ada perubahan mekanisme pelelangan. "Benar ada keterlambatan lelang karena ada perubahan mekanisme pelelangan tentang penetapan Unit Layanan Pengadaan (ULP)," katanya kepada KONTAN, Selasa (2/1). Perubahan tersebut ditetapkan melalui Kepmen PUPR No. 1011/KPTS/M/2017. Dimana saat mengadakan pelelangan, kepanitiaan tak hanya berasal dari tupoksinya. Misal dalam kepanitiaan lelang konstruksi jalan yang biasanya hanya diisi oleh Dirjen Bina Marga, kini juga ada dari Dirjen lain yang menjadi panitianya. "Agar ada check and balance, dan lebih objektif penilaiannya. Kepanitiaan tersebut akan didasarkan dari jumlah anggota Pokja, komposisi anggota Pokja, beban dan wilayah kerja," lanjut Endra. Sementara hingga akhir Januari Endra menargetkan dapat melelang 50% proyek TA 2018. "50% akan ditambah dari paket multi years yang sudah berjalan, kalau yang 2.246 paket ini lelang baru," tambahnya. Sementara itu Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dirjen Cipta Karya Muhammad Sundoro mengatakan, beberapa proyek SPAM yang dilelang sudah mendapatkan pemenang. "Sudah ada beberapa paket yang mendapatkan pemenang tapi masih menunggu SK dari Satker. Nanti saya cek lagi," kata Sundoro saat dihubungi KONTAN, Selasa (2/1). Dari pantauan KONTAN di laman LPSE PUPR, ada 66 proyek SPAM yang telah dilelang dengan nilai Rp 99,72 miliar. Dari angka tersebut 13 paket telah mendapatkan pemenang dengan total nilai proyek senilai Rp 32,54 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News