JAKARTA. Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menunjukkan, kepemilikan bank selama periode satu semester mencatatkan outflow sebesar Rp 91,56 miliar atau 0,07%. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie menduga, berkurangnya kepemilikan bank di SBN terjadi signifikan memasuki bulan Juni karena kebutuhan likuiditas. Ia melanjutkan, kebutuhan akan uang tunai meningkat Juni lalu bertepatan dengan bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Misalnya, banyak perusahaan yang menarik dana untuk pembayaran tunjangan hari raya karyawan, termasuk juga untuk intitusi pemerintahan. “Secara keseluruhan, surat-surat berharga negara yang dipegang bank pasti turun. Meskipun ada kenaikan di sukuk, mungkin tidak signifikan,” jelasnya. Memang benar, jika menengok data DJPPR, kepemilikan bank di Surat Utang Negara (SUN) menurun Rp 14,67 triliun. Sementara, di Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk meningkat Rp 14,4 triliun. Roby mengaku, tidak tahu pasti alasan yang membuat institusi bank mengalihkan investasinya dari SUN ke sukuk negara.
Kepemilikan bank di SBN menyusut di semester I
JAKARTA. Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menunjukkan, kepemilikan bank selama periode satu semester mencatatkan outflow sebesar Rp 91,56 miliar atau 0,07%. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie menduga, berkurangnya kepemilikan bank di SBN terjadi signifikan memasuki bulan Juni karena kebutuhan likuiditas. Ia melanjutkan, kebutuhan akan uang tunai meningkat Juni lalu bertepatan dengan bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Misalnya, banyak perusahaan yang menarik dana untuk pembayaran tunjangan hari raya karyawan, termasuk juga untuk intitusi pemerintahan. “Secara keseluruhan, surat-surat berharga negara yang dipegang bank pasti turun. Meskipun ada kenaikan di sukuk, mungkin tidak signifikan,” jelasnya. Memang benar, jika menengok data DJPPR, kepemilikan bank di Surat Utang Negara (SUN) menurun Rp 14,67 triliun. Sementara, di Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk meningkat Rp 14,4 triliun. Roby mengaku, tidak tahu pasti alasan yang membuat institusi bank mengalihkan investasinya dari SUN ke sukuk negara.