JAKARTA. Manajer investasi gesit meraup obligasi pemerintah Indonesia sejak awal tahun 2017. Merujuk situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 22 Maret 2017, kepemilikan reksadana di surat berharga negara (SBN) domestik yang dapat diperdagangkan mencapai Rp 89,24 triliun. Nominal tersebut melonjak Rp 3,58 triliun atau 4,17% dari posisi akhir tahun 2016 yang tercatat Rp 85,66 triliun.Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Nicodimus Anggi Kristiantoro berpendapat, penambahan kepemilikan reksadana di SBN disebabkan penguatan pasar obligasi pemerintah sejak awal tahun. Ini tercermin pada INDOBeX Government Total Return yang melaju 5,48% (YtD) per 24 Maret 2017.Katalis positif bersumber dari membaiknya persepsi investor terhadap stabilitas ekonomi dan ketahanan fundamental Indonesia kendati tekanan global melanda.
Kepemilikan reksadana di SBN terus melaju
JAKARTA. Manajer investasi gesit meraup obligasi pemerintah Indonesia sejak awal tahun 2017. Merujuk situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 22 Maret 2017, kepemilikan reksadana di surat berharga negara (SBN) domestik yang dapat diperdagangkan mencapai Rp 89,24 triliun. Nominal tersebut melonjak Rp 3,58 triliun atau 4,17% dari posisi akhir tahun 2016 yang tercatat Rp 85,66 triliun.Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Nicodimus Anggi Kristiantoro berpendapat, penambahan kepemilikan reksadana di SBN disebabkan penguatan pasar obligasi pemerintah sejak awal tahun. Ini tercermin pada INDOBeX Government Total Return yang melaju 5,48% (YtD) per 24 Maret 2017.Katalis positif bersumber dari membaiknya persepsi investor terhadap stabilitas ekonomi dan ketahanan fundamental Indonesia kendati tekanan global melanda.