KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kepemilikan China atas obligasi Amerika Serikat (AS) berada pada posisi terendah dalam hampir dua tahun terakhir di bulan Maret 2019. Hal ini merupakan dampak dari ketidakpastian kesepakatan perdagangan antara Beijing dan Washington. Melansir Reuters, Kamis (16/5) menurun untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir menjadi US$ 1,12 triliun di bulan Maret 2019. Posisi ini merupakan yang terendah sejak Mei 2017 lalu yang sempat menyentuh US$ 1,1 triliun. Di samping itu, posisi di bulan Maret 2019 juga menurun pesat dari data bulan Februari sebesar US$ 1,13 triliun. Terlepas dari penurunan kepemilikan obligasi treasury terebut, China tercatat masih menjadi kreditor AS terbesar di dunia. Penurunan kepemilikan tersebut dipandang sebagai opsi tak biasa oleh sebagian analis. Hanya saja, hal seperti ini memang kerap terjadi dalam negosiasi perdagangan antar dua negara.
Kepemilikan surat utang Amerika Serikat oleh China merosot
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kepemilikan China atas obligasi Amerika Serikat (AS) berada pada posisi terendah dalam hampir dua tahun terakhir di bulan Maret 2019. Hal ini merupakan dampak dari ketidakpastian kesepakatan perdagangan antara Beijing dan Washington. Melansir Reuters, Kamis (16/5) menurun untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir menjadi US$ 1,12 triliun di bulan Maret 2019. Posisi ini merupakan yang terendah sejak Mei 2017 lalu yang sempat menyentuh US$ 1,1 triliun. Di samping itu, posisi di bulan Maret 2019 juga menurun pesat dari data bulan Februari sebesar US$ 1,13 triliun. Terlepas dari penurunan kepemilikan obligasi treasury terebut, China tercatat masih menjadi kreditor AS terbesar di dunia. Penurunan kepemilikan tersebut dipandang sebagai opsi tak biasa oleh sebagian analis. Hanya saja, hal seperti ini memang kerap terjadi dalam negosiasi perdagangan antar dua negara.