Kepercayaan diri IHSG tinggi di awal pekan



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan percaya diri pada awal transaksi perdagangan Senin (13/2). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.16 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,62% menjadi 5.405,45.

Ada 138 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang menurun sebanyak 48 saham dan 102 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 2,339 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 649,781 miliar.

Sementara itu, sepuluh sektor kompak menguat. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor keuangan naik 1,4%, sektor industri dasar naik 0,77%, dan sektor pertambangan naik 0,72%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers antara lain: PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 4,59% menjadi Rp 2.050, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 4,17% menjadi Rp 15.625, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 3,31% menjadi Rp 15.600.

Di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 2,8% menjadi Rp 139, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun 2,8% menjadi Rp 278, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 1,31% menjadi Rp 15.125,

Bursa Asia

 Pasar saham Asia diperdagangkan mixed pada transaksi awal pekan ini (13/2). Data yang dihimpun CNBC pada pukul 08.23 Tokyo, indeks ASX 200 Australia naik 0,48%. Kenaikan indeks Australia didukung oleh sektor energi yang pagi ini naik 1,49% dan sektor bahan baku yang naik 2,18%.

Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,4%. Kenaikan indeks terjadi setelah data yang dirilis pemerintah menunjukkan perekonomian Jepang tumbuh sebesar 0,1% pada kuartal empat. Pertumbuhan tersebut disokong oleh tingkat ekspor yang solid dan modal kerja yang meningkat. Kendati demikian, tingkat PDB awal ini lebih rendah dibanding hasil polling Reutes yang mengestimasi pertumbuhan 1,1%

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menggelar pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump pada akhir pekan lalu. Pertemuan ini disebut-sebut berlangsung cukup lancar.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,07% seiring adanya kericuhan tes ujicoba balistik rudal Korea Utara pada Minggu (12/2) pagi.

Sekadar informasi, Korea Utara menembakkan rudal ke laut pada Minggu pagi. Ini merupakan aksi pertama sejak Presiden AS Trump terpilih sebagai presiden. Ini juga akan menjadi tantangan pertama bagi Trump dalam menyikapi aksi Korut.

Menteri Keuangan Korea Selatan mengatakan pihaknya akan segera melakukan aksi jika pasar finansial menunjukkan volatilitas akibat peluncuran rudal balistik Korut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie