KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tidak transparan dan membingungkan dinilai bisa berdampak pada menurunnya kepercayaan pasar dan investor asing bahkan domestik. Peneliti dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Badiul Hadi menilai, pemerintah terlihat tidak transparan dalam pengelolaan APBN, salah satunya terkait perubahan rencana alokasi anggaran. Mulanya pemerintah melakukan efisiensi anggaran Rp 308 triliun dari anggaran Kementerian/lembaga (K/L) dan transfer ke daerah (TKD). Awalnya Presiden Prabowo Subianto pada Ulang Tahun Gerindra Minggu (16/2) menyampaikan, dari efisiensi anggaran yang terkumpul, sebanyak Rp 58 triliun akan dikembalikan ke 17 K/L.
Kepercayaan Investor Bisa Menurun Imbas Pemerintah Tidak Transparan Soal APBN
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tidak transparan dan membingungkan dinilai bisa berdampak pada menurunnya kepercayaan pasar dan investor asing bahkan domestik. Peneliti dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Badiul Hadi menilai, pemerintah terlihat tidak transparan dalam pengelolaan APBN, salah satunya terkait perubahan rencana alokasi anggaran. Mulanya pemerintah melakukan efisiensi anggaran Rp 308 triliun dari anggaran Kementerian/lembaga (K/L) dan transfer ke daerah (TKD). Awalnya Presiden Prabowo Subianto pada Ulang Tahun Gerindra Minggu (16/2) menyampaikan, dari efisiensi anggaran yang terkumpul, sebanyak Rp 58 triliun akan dikembalikan ke 17 K/L.