KONTAN.CO.ID - BRASILIA. Brasil dilanda kerusuhan saat massa pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengamuk. Mereka menyerbu Gedung Kongres, Mahkamah Agung, dan Istana Kepresidenan di Ibu Kota Brasil, Brasilia, pada Minggu (8/1/2023). Penyerbuan tersebut selang sepekan setelah Luiz Inacio Lula da Silva, saingan Bolsonaro dalam pemilihan presiden (pilpres), dilantik menjadi Presiden Brasil. Ribuan massa pendukung Bolsonaro menolak kekalahan junjungan mereka dalam pilpres Brasil tahun lalu, sebagaimana dilansir
Associated Press. Baca Juga: Kriminalitas meningkat, Presiden Ekuador berlakukan keadaan darurat selama 60 hari Polisi menangkap sedikitnya 400 orang setelah penyerbuan gedung-gedung pemerintahan oleh massa pendukung Bolsonaro, sebagaimana dilansir CNN. Gubernur Distrik Federal Ibaneis Rocha mengetwit bahwa mereka yang ditangkap harus membayar apa yang telah mereka perbuat. “Kami terus bekerja untuk mengidentifikasi semua orang lain yang berpartisipasi dalam aksi teroris sore ini di Distrik Federal. Kami terus bekerja untuk memulihkan ketertiban,” ujar Rocha. Brasilia adalah bagian dari Distrik Federal. Di sanalah letak Gedung Kongres, Mahkamah Agung, dan Istana Kepresidenan.
Ingatkan penyerbuan Capitol Hill AS
Kerusuhan di Brasil mengingatkan akan penyerbuan Capitol Hill AS oleh massa pendukung mantan Presiden AS Donald Trump pada 6 Januari 2021.
Baca Juga: Brasil umumkan ada 31 pemain dan official Copa America positif Covid-19 Sebelum kerusuhan di Brasilia pecah, sejumlah analis politik sudah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa insiden seperti penyerbuan Capitol Hill mungkin terjadi di Brasil. Bolsonaro sendiri kerap menyebarkan keraguan tentang keandalan sistem pemungutan suara elektronik Brasil, meski dia mengeklaim tanpa dasar. “Otoritas Brasil memiliki waktu dua tahun untuk mempelajari pelajaran dari penyerbuan Capitol dan untuk mempersiapkan diri menghadapi hal serupa di Brasil,” kata Mauricio Santoro, profesor ilmu politik di State University of Rio de Janeiro.
Baca Juga: Presiden China: Hentikan kekerasan tugas paling mendesak saat ini di Hong Kong “Pasukan keamanan lokal di Brasilia gagal secara sistematis untuk mencegah dan merespons aksi ekstremis di kota tersebut. Dan otoritas federal yang baru, seperti menteri kehakiman dan pertahanan, tidak dapat bertindak dengan tegas,” lanjut Santoro. Berbeda dengan penyerbuan Capitol Hill AS, kemungkinan hanya sedikit pejabat yang bekerja di Gedung Kongres Brasil dan Mahkamah Agung pada Minggu. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan di Twitter bahwa Washington mengutuk kerusuhan di Brasil. Dia mengatakan bahwa menggunakan kekerasan untuk menyerang institusi demokrasi selalu tidak dapat diterima. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Kerusuhan Brasil: 400 Ditangkap, Ingatkan Penyerbuan Capitol AS" Penulis : Danur Lambang Pristiandaru Editor : Danur Lambang Pristiandaru
Editor: Noverius Laoli