KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasrat seksual dan kepuasan seksual adalah masalah yang rumit. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kedua hal itu, terutama saat usia bertambah tua. Salah satu faktor yang sudah diketahui adalah durasi tidur yang cukup akan meningkatkan kepuasan seks. Riset dari Mayo CLinic ini membuktikan bahwa wanita yang memiliki durasi tidur yang kurang, lebih jarang melakukan aktivitas seksual dibandingkan mereka yang tidur 7 sampai 8 jam dalam semalam. Wanita yang kurang tidur dalam riset ini juga melaporkan tingkat kepuasan seksual yang rendah. Sementara itu, mereka yang memiliki insomnia ini juga mengalami hal serupa, meskipun aktivitas seksual mereka tidak lebih rendah daripada mereka yang tidur normal.
"Ada banyak penelitian yang melihat bagaimana insomnia mempengaruhi hal-hal seperti kelelahan dan konsentrasi pada siang hari, dan saya menduga efek yang sama ini juga berdampak pada fungsi seksual," ucap Dr. Juliana Kling, selaku pemimpin riset. Gangguan tidur memang bisa membuat seseorang kelelahan, bahkan untuk menikmati aktivitas seksual mereka merasa tidak punya cukup energi. Penelitian ini dilakukan dengan meneliti data dari 100.000 wanita pasca menopause berusia 50 sampai 79 tahun. Sebanyak 56% wanita dalam riset melaporkan bahwa mereka puas dengan aktivitas seksual mereka saat ini. Sementara itu, sebanyak 52% mengaku telah melakukan aktivitas seksual dengan pasangan mereka dalam setahun terakhir. Hal yang wajar bagi wanita untuk memiliki masalah dengan tidur dan fungsi seksual saat menopause. Jadi, periset belum dapat menyimpulkan apakah hal ini juga berlaku bagi lelaki atau wanita muda. Namun, riset di tahun 2015 telah membuktikan bahwa wanita berusia muda dan tidur cukup di malam hari memiliki tingkat gairah seksual yang lebih tinggi keesokan harinya. Seiring bertambahnya usia, gangguan tidur sering memburuk. Kondisi ini juga berkontribusi terhadap masalah kesehatan lainnya seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan depresi. Untuk memastikan kaitan antara tidur dan kepuasan seksual, para peneliti melakukan dua analisis berbeda untuk menemukan faktor lain seperti penyakit kronis, usia, status perkawinan, status merokok, penggunaan anti depresan dan tingkat stres. Kling mengatakan bahwa temuannya harus menjadi pesan bagi para wanita bahwa kulitas tidur yang baik adalah komponen penting dari fungsi seksual. "Jika seorang pasien mengatakan bahwa dia mengalami masalah kesehatan seksual, dia biasanya tidak berpikir untuk membicarakan tentang pola tidurnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa mungkin ada korelasi di sana yang pelru ditangani," ucap Juliana Kling.
Mencari tahu penyebab dari gangguan tidur itu sendiri, Menurut Juliana Kling, adalah hal yang rumit. Ada banyak faktor penyebab dari penyebab gangguan tidur ini di antaranya adalah masalah kesehatan atau gaya hidup. Pada wanita yang menopause, keluhan tersebut bisa dipicu oleh hot flashes (perasaan panas pada tubuh). Artikel ini tayang di Kompas.com berjudul
Kepuasan Seks Dimulai dari Tidur Cukup Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dessy Rosalina