KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek industri rokok dalam negeri tahun depan diperkirakan sulit untuk mencatatkan pertumbuhan yang baik. Meski daya beli bisa lebih baik, volume penjualan rokok tertekan upaya pemerintah mengurangi konsumsi rokok. Alfred Nainggolan, Analis Koneksi Kapital secara umum melihat kinerja emiten rokok dari sisi laba bersih cenderung lebih tinggi dari pada pendapatan. Hal ini terjadi , karena emiten banyak melakukan efisiensi pada biaya produksi. Sementara, Alfred menyebut tekanan dari kenaikan cukai dan psikologis pasar yang diterpa iklan atau kampanye pemerintah akan bahaya merokok jadi mengerem pendapatan emitem rokok. "Pertumbuhan revenue emiten rokok tidak besar saat ini hanya sekitar 4%-5%," kata Alfred, Jumat (10/11).
Kepulan asap rokok makin tidak optimal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek industri rokok dalam negeri tahun depan diperkirakan sulit untuk mencatatkan pertumbuhan yang baik. Meski daya beli bisa lebih baik, volume penjualan rokok tertekan upaya pemerintah mengurangi konsumsi rokok. Alfred Nainggolan, Analis Koneksi Kapital secara umum melihat kinerja emiten rokok dari sisi laba bersih cenderung lebih tinggi dari pada pendapatan. Hal ini terjadi , karena emiten banyak melakukan efisiensi pada biaya produksi. Sementara, Alfred menyebut tekanan dari kenaikan cukai dan psikologis pasar yang diterpa iklan atau kampanye pemerintah akan bahaya merokok jadi mengerem pendapatan emitem rokok. "Pertumbuhan revenue emiten rokok tidak besar saat ini hanya sekitar 4%-5%," kata Alfred, Jumat (10/11).