NEW YORK. Harga kontrak minyak dunia naik untuk kali pertama dalam empat hari. Pagi tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran Maret naik US$ 1,25 atau 1,3% menjadi US$ 99,58 per barel di New York Mercantile Exchange. Dalam setahun terakhir, harga minyak sudah naik 12%.Sementara,, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Maret naik 72 sen atau 0,7% menjadi US$ 110,58 per barel di ICE Futures Europe Exchange, London.Harga kontrak minyak melaju akibat terdongkrak sentimen Uni Eropa yang menyetujui larangan impor minyak dari Iran. Hal ini memicu kecemasan bahwa suplai minyak dari Timur Tengah akan berkurang. Sekadar informasi, pertemuan pimpinan Eropa kemarin menghasilkan kesepakatan bahwablok 27 negara akan segera mengimplementasikan embargo minyak mulai 1 Juli 2012 untuk menekan Iran terkait program nuklirnya. Sementara, Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, yang merupakan titik transit pengiriman minyak global, jika ekspor minyaknya dilarang."Keputusan tersebut menargetkan penghentian program nuklir. Pelarangan tersbeut berlaku bagi minyak mentah Iran dan produk bahan bakar minyak lainnya," jelas Uni Eropa dalam pernyataan bersamanya. Sementara itu, Tom Bentz, director BNP Paribas Prime Brokerage Inc di New York menilai, pengumuman Uni Eropa mengenai embargo dilihat sebagai sentimen positif bagi pasar minyak. "Pasar melihat hal ini positif. 1 Juli tidak lama dan Iran kemungkinan akan merespons hal tersebut dengan berbagai ancaman lain," jelas Bentz. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Keputusan Eropa atas Iran dongkrak harga minyak
NEW YORK. Harga kontrak minyak dunia naik untuk kali pertama dalam empat hari. Pagi tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran Maret naik US$ 1,25 atau 1,3% menjadi US$ 99,58 per barel di New York Mercantile Exchange. Dalam setahun terakhir, harga minyak sudah naik 12%.Sementara,, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Maret naik 72 sen atau 0,7% menjadi US$ 110,58 per barel di ICE Futures Europe Exchange, London.Harga kontrak minyak melaju akibat terdongkrak sentimen Uni Eropa yang menyetujui larangan impor minyak dari Iran. Hal ini memicu kecemasan bahwa suplai minyak dari Timur Tengah akan berkurang. Sekadar informasi, pertemuan pimpinan Eropa kemarin menghasilkan kesepakatan bahwablok 27 negara akan segera mengimplementasikan embargo minyak mulai 1 Juli 2012 untuk menekan Iran terkait program nuklirnya. Sementara, Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, yang merupakan titik transit pengiriman minyak global, jika ekspor minyaknya dilarang."Keputusan tersebut menargetkan penghentian program nuklir. Pelarangan tersbeut berlaku bagi minyak mentah Iran dan produk bahan bakar minyak lainnya," jelas Uni Eropa dalam pernyataan bersamanya. Sementara itu, Tom Bentz, director BNP Paribas Prime Brokerage Inc di New York menilai, pengumuman Uni Eropa mengenai embargo dilihat sebagai sentimen positif bagi pasar minyak. "Pasar melihat hal ini positif. 1 Juli tidak lama dan Iran kemungkinan akan merespons hal tersebut dengan berbagai ancaman lain," jelas Bentz. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News