JAKARTA. Terkait Pengelolaan Blok Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan sedang dalam proses HOA. Dipastikan akan diselesaikan dalam pekan depan. Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, bahwa pekan depan sudah ada kesimpulan mengenai masa transisi Blom Mahakam serta pembagian beberapa persen saham pengelolaan. "Sedang dalam proses HOA, pekan depan sudah ada kesimpulan," jelasnya, di Gedung DPR RI, saat Rapat Kerja bersama dengan Komisi VII, Rabu (8/4). Secara formal, kata Menteri Sudirman, bulan Januari 2018, Pertamina sudah hadir sebagai operator baru. Maka dari itu, pengelola harus menyiapkan Procurement untuk operasi selanjutnya. "Secara nasional agar proses produksi tidak terganggu," jelasnya. Ia bilang, kondisi idealnya, dalam jangka panjang untuk terus memenuhi komitmen gas nasional Pertamina bisa menggandeng operator sebelumnya. Yakni, Total E&P Indonesie dan Inpex Coorporation. "Syukur-syukur Pertamina bisa bekerja sama dengan operator sebelumnya agar bisa mengelola Blok lain di luar negeri," tandasnya. Selain itu, pengelolaan Blok Mahakam ini, klaimnya, akan diusahakan semaksimal mungkin agar daerah bisa mendapat kesempatan mengelola melalui participating Interest (PI). Setelah HOA disepakati pekan depan. Ia berharap masa transmisi bisa selesai dalam dua tahun. dan 2018 sudah ada PSC baru. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Keputusan pengelolaan Mahakam selesai pekan depan
JAKARTA. Terkait Pengelolaan Blok Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan sedang dalam proses HOA. Dipastikan akan diselesaikan dalam pekan depan. Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, bahwa pekan depan sudah ada kesimpulan mengenai masa transisi Blom Mahakam serta pembagian beberapa persen saham pengelolaan. "Sedang dalam proses HOA, pekan depan sudah ada kesimpulan," jelasnya, di Gedung DPR RI, saat Rapat Kerja bersama dengan Komisi VII, Rabu (8/4). Secara formal, kata Menteri Sudirman, bulan Januari 2018, Pertamina sudah hadir sebagai operator baru. Maka dari itu, pengelola harus menyiapkan Procurement untuk operasi selanjutnya. "Secara nasional agar proses produksi tidak terganggu," jelasnya. Ia bilang, kondisi idealnya, dalam jangka panjang untuk terus memenuhi komitmen gas nasional Pertamina bisa menggandeng operator sebelumnya. Yakni, Total E&P Indonesie dan Inpex Coorporation. "Syukur-syukur Pertamina bisa bekerja sama dengan operator sebelumnya agar bisa mengelola Blok lain di luar negeri," tandasnya. Selain itu, pengelolaan Blok Mahakam ini, klaimnya, akan diusahakan semaksimal mungkin agar daerah bisa mendapat kesempatan mengelola melalui participating Interest (PI). Setelah HOA disepakati pekan depan. Ia berharap masa transmisi bisa selesai dalam dua tahun. dan 2018 sudah ada PSC baru. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News