Keraguan pasar akan permintaan China seret tembaga



JAKARTA. Tembaga melanjutkan kejatuhan di hari keempat, mencatat penurunan terpanjang dalam tiga pekan. Pelaku pasar mulai meragukan apakah data manufaktur China akan membawa permintaan lebih baik pada tembaga.

Mengutip Bloomberg, Kamis (28/3) pukul 12.36 waktu London, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange tergerus 0,2% ke level US$ 4.894,5 per metrik ton. Dalam sepekan terakhir, harga tembaga melemah 0,2%.

Harga tembaga pada pekan lalu menguat cukup signifikan di tengah ekspektasi langkah - langkah stimulus ekonomi China akan meningkatkan kembali permintaan. Tingkat persediaan tembaga di China melonjak lebih dari sepertiga di bulan Maret, menunjukkan aktivitas manufaktur mulai membaik. China akan merilis data Purchasing Managers Index (PMI) untuk pabrik bulan ini pada tanggal 1 Mei mendatang.


"Kami berharap China meningkatkan penggunaan logam, tapi akan ada diskoneksi antara pertumbuhan konsumsi dan kenaikan tingkat stok," kata John Meyer, seorang SP Angel Corporate Finance LLP analyst in London, seperti dikutip Bloomberg.

China berencana untuk memulai lagi sejumlah besar proyek-proyek infrastruktur. "Pertanyaannya adalah kapan semua itu dimulai," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto