KONTAN.CO.ID - Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa adalah Kerajaan Demak. Kerajaan Demak juga sering disebut juga sebagai Kesultanan Demak merupakan sebuah Kerajaan Islam yang berada di daerah Demak, Jawa Tengah. Pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah, seorang putra Raja Majapahit yang beristrikan keturunan China. Raden Patah lalu digantikan oleh Cu-cu atau Sumangsang. Dirangkum dari buku "
Sejarah untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas Program Bahasa" (2008) oleh Nana Supriatna, Penerbit Grasindo Media Pratama, pada 1507, Pati Unus yang dikenal dengan nama Pangeran Sabrang Lor naik takhta dan menjabat sebagai Sultan Demak. Kemudian, pada 1512 dan 1513 Pati Unus melancarkan serangan terhadap Malaka untuk memperkuat perdagangannya di Selat Malaka dan Laut Jawa.
Pada 1527, Kerajaan Demak merebut ibu kota Kerajaan Majapahit sehingga riwayat Kerajaan Majapahit berakhir. Kerajaan Demak lalu melakukan ekspansi ke beberapa kerajaan kecil antara lain Banyumas, Bagelen, Klungkung, Pengiang, Terung, dan Tuban. Selanjutnya, kerajaan-kerajaan kecil bercorak Hindu seperti Wirasari, Madiun, Blora, Surabaya, Pasuruan, Lamongan, Blitar, Wirasaba, Kediri, dan Blambangan berhasil direbut dan dipersatukan di bawah Kerajaan Demak.
Baca Juga: Kerajaan Islam Pertama di Indonesia adalah Perlak: Silsilah Raja dan Bukti Sejarah Puncak kejayaan Kerajaan Demak
Puncak kejayaan Kerajaan Demak berada di bawah pemerintahan Sultan Trenggono sejak 1521 hingga 1546. Namun, sejak diperintah oleh raja-raja pengganti sultan tersebut, Kerajaan Demak mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh. Salah satu penyebab keruntuhan adalah adanya perselisihan di antara anggota keluarga saling memperebutkan takhta kerajaan. Masjid Agung Demak merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Demak yang ada sampai sekarang. Masjid Agung Demak ini dipercaya merupakan masjid pada masa Kesultanan Demak yang didirikan oleh Walisongo.
Baca Juga: Siapa Nama Tokoh yang Terkenal dari Kerajaan Islam Gowa Tallo? Ada Sultan Hassanudin Persebaran Islam di Pulau Jawa
Kerajaan Demak ini cukup memiliki andil yang besar dalam persebaran Islam di tanah air khususnya di Pulau Jawa dan sebagai penakluk kekuasaan Hindu Majapahit. Kerajaan Demak banyak melahirkan para wali dari Wali Songo, seperti Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Kudus, dan Sunan Muria. Peranan sunan-sunan tersebut sangat besar dalam penyebaran Islam di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dalam waktu singkat, pemeluk Islam di Jawa Tengah dan Jawa Timur semakin meningkat, walaupun para penganutnya tidak melepaskan unsur-unsur Hindu dalam kehidupan tradisi yang mereka jalankan sehari-hari. Realisasi penyebaran Islam tersebut ialah didirikan masjid-masjid besar di Demak dan Kudus sebagai peninggalan Kerajaan Demak. Masjid Raya Demak adalah perpaduan antara gaya Jawa (Hindu) dan gaya Islam.
Baca Juga: 6 Peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo, Ada Fort Rotterdam dan Makam Sultan Hasanuddin Aspek ekonomi Kerajaan Demak
Dari segi ekonomi, Kerajaan Demak berambisi menjadi kerajaan maritim tangguh. Kerajaan Demak pun melakukan ekspansi politik dan menjalin hubungan perdagangan dengan pelabuhan-pelabuhan lain di Nusantara. Aktivitas perdagangan semakin maju setelah Demak berhasil menaklukan beberapa kerajaan kecil di pedalaman dan pesisir pantai utara Jawa. Hal ini juga membuat Kerajaan Demak berhasil mengembangkan sektor agraria, terutama beras yang diekspor ke pelabuhan-pelabuhan lain di Nusantara. Demikian penjelasan mengenai Kerajaan Demak sebagai Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News