KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha kerajinan bambu mulai merasakan manisnya berbisnis dari produk tersebut. Mereka juga terbantu oleh keberadaan teknologi digital sehingga bisa menjangkau pasar lebih luas. Sarana digital sekaligus mereka pergunakan untuk berkomunikasi dengan sesama perajin bambu. Ambil contoh Purnomo Aji Utomo, pebisnis kerajinan bambu asal Gunung Kidul, Yogyakarta. Purnomo memasarkan ragam produk kerajinan bambu lewat kerajinanbambu.id. Lewat gerai pemasaran digital tersebut, produk kerajinannya tidak cuma terjual di sekitar Yogyakarta saja tapi juga sampai ke beberapa daerah lainnya. Semisal Solo, Semarang, Pati, Boyolali, Malang, Surabaya serta tidak ketinggalan hingga Jakarta. Pelaku usaha yang lain, Tias Siskawati pemilik Cokelat Bamboo yang berbasis di Yogyakarta, juga menjajakan ragam produk kerajinan bambu di ranah digital. Produk yang ia tawarkan mulai tumbu, tampah, tambir, dompet, hingga rantang truntum, stoples bambu dan lainnya.
Kerajinan bambu eksis berkat sarana digital (bagian 2)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha kerajinan bambu mulai merasakan manisnya berbisnis dari produk tersebut. Mereka juga terbantu oleh keberadaan teknologi digital sehingga bisa menjangkau pasar lebih luas. Sarana digital sekaligus mereka pergunakan untuk berkomunikasi dengan sesama perajin bambu. Ambil contoh Purnomo Aji Utomo, pebisnis kerajinan bambu asal Gunung Kidul, Yogyakarta. Purnomo memasarkan ragam produk kerajinan bambu lewat kerajinanbambu.id. Lewat gerai pemasaran digital tersebut, produk kerajinannya tidak cuma terjual di sekitar Yogyakarta saja tapi juga sampai ke beberapa daerah lainnya. Semisal Solo, Semarang, Pati, Boyolali, Malang, Surabaya serta tidak ketinggalan hingga Jakarta. Pelaku usaha yang lain, Tias Siskawati pemilik Cokelat Bamboo yang berbasis di Yogyakarta, juga menjajakan ragam produk kerajinan bambu di ranah digital. Produk yang ia tawarkan mulai tumbu, tampah, tambir, dompet, hingga rantang truntum, stoples bambu dan lainnya.