KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkat dukungan pemerintah akan hadirnya sektor swasta di akhir tahun 90-an, budidaya ikan dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Toba, Sumatera Utara sukses memakmurkan masyarakat dengan membuka lapangan kerja di sektor perikanan dan jasa pendukung lainnya. Penelitian Pusat Kajian Resolusi Konflik dan Pemberdayaan (CARE) IPB pada 2017-2021 menyebut, KJA menjadi usaha baru yang menjanjikan sebagai sumber pendapatan untuk masyarakat. Perlu diketahui, pada tahun 2020 nilai ekonomi Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Toba sebesar Rp3,5 triliun per tahun dan mendatangkan devisa US$78,44 juta.
Keramba Jaring Apung menyejahterakan masyarakat Danau Toba
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkat dukungan pemerintah akan hadirnya sektor swasta di akhir tahun 90-an, budidaya ikan dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Toba, Sumatera Utara sukses memakmurkan masyarakat dengan membuka lapangan kerja di sektor perikanan dan jasa pendukung lainnya. Penelitian Pusat Kajian Resolusi Konflik dan Pemberdayaan (CARE) IPB pada 2017-2021 menyebut, KJA menjadi usaha baru yang menjanjikan sebagai sumber pendapatan untuk masyarakat. Perlu diketahui, pada tahun 2020 nilai ekonomi Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Toba sebesar Rp3,5 triliun per tahun dan mendatangkan devisa US$78,44 juta.