Keramik buatan China merajai dagangan (2)



MEDAN. Awalnya, sentra keramik di Jalan Simalungun, Medan Belawan, Medan, menjual aneka perabotan keramik buatan Eropa, terutama Italia. Namun, seiring waktu, keramik-keramik asal benua biru itu mulai tergusur, digantikan keramik China.Salah seorang pedagang, Topoi Siagian (63) menuturkan, saat ini, hampir semua produk yang dijual di tokonya merupakan keramik asal China. "Sudah sepuluh tahun tidak ada lagi yang jual keramik Italia, jadi saya terpaksa jual keramik asal China," bebernya.Dari pengalamannya selama puluhan tahun berdagang, Topoi mengakui, keramik asal Italia punya kualitas nomor satu. Harganya pun jauh lebih mahal dibandingkan keramik China. Katanya, keramik Italia bisa mencapai puluhan juta, berbeda dengan keramik China yang bisa dibeli dengan harga lebih murah.Apalagi dari sisi desain. Kata Topoi, keramik asal Italia jauh lebih cantik dari segi warna dan motif. Ragam warnanya lebih cerah. Motifnya pun kaya nilai historis. Makanya, meski kini ia masih memiliki beberapa keramik buatan Italia, namun ia tidak menjualnya, karena sudah langka. Kini, keramik asal China memang merajai penjualan di sentra-sentra keramik di Indonesia. Padahal, menurut Topoi, keramik China bisa dibilang merupakan tiruan keramik asal Italia. Pedagang lainnya di Jalan Simalungun, Doni Simamora (26) mengamini, masuknya keramik-keramik China menggusur keberadaan keramik asal Italia di sentra tersebut. Padahal, ia pun mengakui kualitas keramik Italia jauh lebih baik dibandingkan keramik China. "Mungkin karena keramik China lebih murah, bisa sampai setengah keramik Italia, jadi sekarang orang-orang banyak beli keramik China," ujarnya. Namun, sisi positifnya, harga keramik yang saat ini lebih murah memacu konsumen membeli dalam jumlah banyak. Menurut Doni, konsumen yang datang ke tokonya merupakan orang-orang yang baru mendirikan rumah dan ingin mengisi ruangan rumah dengan perabot keramik dan kristal supaya lebih cantik.Selain asal produk yang sudah berubah, kini suplai keramik pun tak lagi bisa didapat langsung dari kapal-kapal yang berlabuh di Pelabuhan Belawan. Kata Topoi, ia harus membeli keramik di pelabuhan Batam. "Distribusinya dari China, ke Singapura dulu, lalu ke Batam. Jadi, saya dan anak saya tiap bulan ke Batam untuk membeli stok keramik," tuturnya.Selain keramik, para pedagang perabot kristal pun harus membeli barang dari Batam. Hartati yang fokus berjualan perabot kristal bilang, kebanyakan barang yang dijualnya berasal dari Republik Ceko. Barang-barang tersebut didistribusikan dari Singapura ke Indonesia, melalui pelabuhan Batam. "Sekali dalam sebulan, saya ke Batam untuk membeli stok barang," ucapnya. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini