JAKARTA. Ekspor keramik belum maksimal. Dari total omzet keramik 2013 yang sebesar Rp 30 triliun, penjualan ekspor hanya menyumbang 15% atau Rp 4,5 triliun. Salah satu strategi mendongkrak industri ini adalah dengan menerapkan standar wajib. Kementerian Perindustrian (Kemperin) mengakui ada empat kendala di industri keramik. Pertama, pasokan gas tak optimal. "Pasokan gas sebagai bahan baku produksi belum optimal sementara kurs dollar AS fluktuatif," ujar MS Hidayat, Menteri Perindustrian, Jumat (17/4). Kedua, keterbatasan teknologi. Ketiga, keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Keempat, kendala pemasaran dan kapasitas produksi yang stagnan dalam lima tahun terakhir.
Keramik lokal kalah bersaing
JAKARTA. Ekspor keramik belum maksimal. Dari total omzet keramik 2013 yang sebesar Rp 30 triliun, penjualan ekspor hanya menyumbang 15% atau Rp 4,5 triliun. Salah satu strategi mendongkrak industri ini adalah dengan menerapkan standar wajib. Kementerian Perindustrian (Kemperin) mengakui ada empat kendala di industri keramik. Pertama, pasokan gas tak optimal. "Pasokan gas sebagai bahan baku produksi belum optimal sementara kurs dollar AS fluktuatif," ujar MS Hidayat, Menteri Perindustrian, Jumat (17/4). Kedua, keterbatasan teknologi. Ketiga, keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Keempat, kendala pemasaran dan kapasitas produksi yang stagnan dalam lima tahun terakhir.