Keran impor daging sapi akan mengucur deras



JAKARTA. Lupakan soal swasembada daging. Pemerintah Indonesia kembali meneken kerjasama dengan Pemerintah Australia terkait pasokan daging sapi tanah air. Alih-alih mengamankan pasokan daging sapi di Indonesia. Justru, potensi keran impor daging sapi bakal lebih deras.

Kerjasama yang diteken pada 8 Agustus lalu oleh Badan Kordinasi Penanaman Modal (BPKM) dengan Menteri Pertanian Australia, Barnaby Joyce di Queensland,  Australia menekankan dua poin kerjasama yang dilakukan Pemerintah Indonesia dengan Australia.

Pertama, pada sektor perdagangan dan investasi akan ada upaya pengamanan pangan berupa daging sapi di Indonesia. Artinya, keran impor daging sapi Australia ke Indonesia bakal kian deras.


Sekedar informasi, pada kuartal ketiga tahun ini Indonesia telah menerbitkan kuota impor sebesar 167.000 ekor sapi dari Australia. Pada masa Hari Raya Idul Fitri lalu, sekitar 150.000 ekor sapi disembelih untuk mencukupi kebutuhan daging sapi nasional.

Selama periode 12 bulan sebelum April 2014, Indonesia telah mengimpor 493.874 ekor sapi dari Australia naik 45% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Kedua, sektor pendidikan akan ada bantuan dari Australia sebesar AUD 60 juta untuk program pertukaran mahasiswa pertanian peternakan Indonesia. “Akan ada keuntungan ekonomi yang mengalir kepada kedua belah pihak dari kemitraan yang berbasis pada pertukaran pengetahuan dan saling membantu untuk memaksimalkan potensi masing-masing,” kata Joyce Selasa (19/8).

Dia menambahkan, selama ini Australia, terutama Queensland, telah banyak memasok daging sapi merah ke Indonesia dan diharapkan kerjasama ini dapat memberi keuntungan kepada kedua Negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto