KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuota impor gula mentah (raw sugar) sebesar 1,8 juta ton untuk kebutuhan konsumsi di tahun ini terlalu besar. Kuota impor sebesar itu dikhawatirkan membuat harga gula kristal putih (GKP) dari hasil produksi petani tebu rakyat tertekan. Berdasarkan penelusuran KONTAN di situs layanan perizinan milik Kementerian Perdagangan (Kemdag), Inatrade, dari kuota impor gula mentah sebanyak itu, ada empat perusahaan yang telah mengajukan impor. Empat perusahaan tersebut adalah PT Madubaru, PT Industri Gula Nusantara, PT Adikarya Gemilang, dan PT Kebun Tebu Mas. Keempat perusahaan tersebut merupakan produsen gula kristal putih. Namun, berapa jumlah dan volume impor yang diajukan masih belum terkonfirmasi baik dari situsnya maupun konfirmasi dari Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu), Kemdag Oke Nurwan.
Keran impor gula mentah dibuka lebar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuota impor gula mentah (raw sugar) sebesar 1,8 juta ton untuk kebutuhan konsumsi di tahun ini terlalu besar. Kuota impor sebesar itu dikhawatirkan membuat harga gula kristal putih (GKP) dari hasil produksi petani tebu rakyat tertekan. Berdasarkan penelusuran KONTAN di situs layanan perizinan milik Kementerian Perdagangan (Kemdag), Inatrade, dari kuota impor gula mentah sebanyak itu, ada empat perusahaan yang telah mengajukan impor. Empat perusahaan tersebut adalah PT Madubaru, PT Industri Gula Nusantara, PT Adikarya Gemilang, dan PT Kebun Tebu Mas. Keempat perusahaan tersebut merupakan produsen gula kristal putih. Namun, berapa jumlah dan volume impor yang diajukan masih belum terkonfirmasi baik dari situsnya maupun konfirmasi dari Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu), Kemdag Oke Nurwan.