MOSKOW. Kemacetan bukan hanya milik Jakarta. Di negara lain, masalah ini juga menjadi hal yang sulit diurai. Salah satunya adalah Rusia. Sejak keran impor mobil diperbesar oleh pemerintah, jumlah kendaraan melonjak 10% setiap tahun. Hal ini dilatarbelakangi membaiknya tingkat kesejahteraan warga negara itu. Namun, badai salju yang terjadi Minggu kemarin (2/12) memperparah kemacetan lalu lintas di Rusia. Kekacauan itu terjadi justru di dalam jalan bebas hambatan.
Ribuan kendaraan terperangkap di dalam lapangan parkir massal dadakan. Sejumlah media melaporkan kemacetan itu mengular di wilayah Tver, di barat laut Rusia, hingga sepanjang 200 km. Namun kabar tersebut dibantah pejabat setempat dan mengklaim kemacetan sebenarnya hanya sepanjang 20 kilo meter. Yang pasti, saking parahnya kemacetan ini, aparat setempat bahkan membuka dapur lapangan untuk melayani para pengemudi kendaraan yang telantar di jalanan. Dapur itu dioperasikan di jalur tol M-10. Tetapi sejumlah sopir yang ditanyai media lokal mengeluhkan, makanan tak pernah mereka terima di tengah rimba kemacetan ini. Hingga Minggu (2/12) tengah malam, atau pagi WIB, kemacetan sudah berjalan tiga hari dan berangsur mereda sehingga antrean kendaraan mulai berkurang. Kemacetan parah mulai terjadi Jumat (30/12) setelah hujan salju lebat diikuti turunnya guyuran es.
"Kalau para sopir sudah bahu-membahu saling bantu tapi ya cuma itu: aparatnya yang bermasalah," protes sopir truk Sergei kepada siaran TV Rossiya 24. "Tidak ada mobil tanki BBM, tidak ada air, apa pun tidak ada, kami terperangkap di sini," tambahnya kesal. Seorang pengendara lainnya dikutip media lokal mengatakan sepanjang hari Minggu dirinya hanya dapat beringsut sejauh dua kilometer di tengah udara dingin yang menusuk tulang. Pejabat jalan dan transportasi Rusia mengatakan Minggu tengah malam hambatan yang menghalangi laju kendaraan berhasil disingkirkan. Akhirnya, jalur M-10 kini dapat dikendarai dengan kecepatan 90km/jam.
Editor: