Kerangka pemerintah, ekonomi 2016 tumbuh 5,8%-6,2%



JAKARTA. Proses pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 sebentar lagi akan bergulir di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hari ini (20/5) pemerintah menyampaikan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun anggaran 2016.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, dengan memperhitungkan perkembangan perekonomian terkini, baik global maupun domestik yang tidak seoptimis perkiraan sebelumnya maka pertumbuhan ekonomi 2016 diperkirakan 5,8%-6,2%.

Rentang pertumbuhan ini lebih tinggi dari outlook pertumbuhan ekonomi 2015 namun sedikit lebih rendah dari target awal dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.


Sebelumnya dalam Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2016 pemerintah memasang target pertumbuhan dalam rentang 5,4%-6,6%. "Pencapaian pertumbuhan tersebut akan lebih bertumpu ada faktor-faktor dalam negeri," ujar Bambang dalam sidang paripurna, Rabu (20/5).

Menurut Bambang, kegiatan dan aktivitas investasi khususnya infrastruktur yang lebih tersebar ke berbagai kawasan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan. Peningkatan belanja modal pemerintah dan transfer ke daerah akan menjadi langkah awal bagi strategi pembangunan.

Di samping itu, upaya laju inflasi pada tingkat yang rendah akan mendorong daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga. Laju infasi diperkirakan berada pada kisaran 4% plus minus 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia