Kerap Alami Gangguan Tidur? Ini Penjelasannya



MOMSMONEY.ID - Gangguan tidur dapat berakibat lebih fatal dibandingkan kurangnya asupan masyarakat. Gangguan tidur adalah kondisi yang mengganggu jumlah, kualitas, atau waktu tidur seseorang dan dapat terjadi karena berbagai faktor, baik internal meliputi usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, dan obat-obatan, serta faktor eksternal meliputi stres, lingkungan, dan kebiasaan.

Kebutuhan tidur seringkali disepelekan karena waktu untuk istirahat dianggap mengurangi waktu produktif. Padahal, tidur yang berkualitas dengan durasi yang ideal merupakan salah satu kunci untuk menjaga kesehatan tubuh dan dapat mengurangi risiko terkena penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.

Ironinya, data dari Zepp Health menunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia hanya tidur 6 jam 36 menit setiap hari, lebih rendah dari Jepang dan Malaysia.


Orang Indonesia yang mengalami kekurangan tidur dapat menurunkan performa kognisi dan konsentrasi, meningkatkan risiko kecelakaan, penurunan performa kerja, gangguan mood, kecemasan, dan false memory.

Baca Juga: 11 Manfaat Tidur Siang untuk Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui

Secara umum, gangguan tidur dibagi beberapa jenis berdasarkan kualitas dan kuantitas tidur, seperti Insomnia, Hipersomnia, dan Parasomnia. Insomnia adalah gangguan tidur yang paling umum, ditandai dengan kesulitan tidur atau sulit tidur sehingga menyebabkan penderita insomnia sering merasa lelah, lesu, dan sulit berkonsentrasi.

Sedangkan, hipersomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan tidur berlebihan, tetapi tetap merasa mengantuk di siang hari. Penderita hipersomnia dapat mengalami narkolepsi, yaitu kondisi yang menyebabkan penderitanya tidak dapat mencegah diri untuk tidur.

Gangguan tidur lainnya adalah parasomnia, yaitu gangguan tidur yang tidak umum dan tidak diinginkan, yang muncul secara tiba-tiba selama tidur atau terjadi pada ambang antara terjaga dan tidur. Parasomnia sering kali muncul dalam bentuk mimpi buruk.

Dr. Andreas Prasadja selaku Dokter Spesialis Kesehatan Tidur mengajak masyarakat untuk mengidentifikasi potensi gangguan tidur, merefleksikan kualitas tidur mereka di sesi tersebut dan membagikan cara mengatasi susah tidur seperti dengan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, rutin olahraga, menghindari konsumsi kafein dan alkohol sebelum tidur, serta tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, juga melakukan teknik relaksasi sebelum tidur.

Selain itu Dr. Andreas menekankan pentingnya konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan makanan yang mengandung magnesium.

"Tipe mendengkur yang ringan masih bisa diatasi dengan melatih lidah. Caranya mudah dan bisa dilakukan secara rutin sehari dua kali. Dorong lidah ke atas, samping, belakang sebanyak lima hitungan tiga kali. Lalu, bisa juga membuat gerakan lidah melawan sendok. Hal ini ditujukan untuk menguatkan otot lidah sehingga menekan potensi jatuh tak sadarkan diri," kata Dr. Andreas.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Tidur Penting bagi Kesehatan Ibu Hamil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Jane Aprilyani