KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berniat mendorong peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten untuk menopang daya saing industri nasional. Terutama, pada sektor-sektor yang menjadi prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, seperti industri tekstil dan produk tekstil (TPT). “Industri TPT membutuhkan tenaga kerja terampil yang sangat besar, karena termasuk sektor labor intensive atau industri padat karya. Karena itu, Kemenperin ikut memacu kualitas tenaga kerjanya,” kata Eko S.A. Cahyanto, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, dalam keterangan resminya, Jumat (20/9). Guna memenuhi permintaan tenaga kerja di sektor industri TPT, Kemenperin terus memaksimalkan Balai Pendidikan dan Latihan (Balai Diklat) khusus bidang tekstil yang ada di Jakarta dan Surabaya. Kemudian untuk tingkat perguruan tinggi, terdapat di Akademi Komunitas (Akom) Solo dan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung.
Kerek daya saing industri tekstil, Kemenperin siapkan SDM terampil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berniat mendorong peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten untuk menopang daya saing industri nasional. Terutama, pada sektor-sektor yang menjadi prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, seperti industri tekstil dan produk tekstil (TPT). “Industri TPT membutuhkan tenaga kerja terampil yang sangat besar, karena termasuk sektor labor intensive atau industri padat karya. Karena itu, Kemenperin ikut memacu kualitas tenaga kerjanya,” kata Eko S.A. Cahyanto, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, dalam keterangan resminya, Jumat (20/9). Guna memenuhi permintaan tenaga kerja di sektor industri TPT, Kemenperin terus memaksimalkan Balai Pendidikan dan Latihan (Balai Diklat) khusus bidang tekstil yang ada di Jakarta dan Surabaya. Kemudian untuk tingkat perguruan tinggi, terdapat di Akademi Komunitas (Akom) Solo dan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung.