WASHINGTON. India berambisi mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Agar mencapai target pertumbuhan tersebut, Pemerintah India melakukan reformasi perpajakan semester kedua mendatang. Menteri Keuangan India Arun Jaitley, dalam pertemuan International Monetary and Financial Committee (IMFC) di Amerika Serikat (AS) pekan lalu meyakini, pertumbuhan ekonomi di negaranya bisa lebih cepat yakni di level 8%. Faktor penggeraknya: rencana India untuk menerapkan pajak penjualan nasional mulai Juli mendatang. Jaitley menjelaskan, penerapan pajak barang dan jasa atau yang dikenal dengan goods and services tax (GST) akan memangkas banyak pajak yang selama ini harus dibayar. Pajak GST akan menggantikan retribusi lama dan diklaim dapat memperbaiki kemudahan dalam berbisnis, sehingga akan menguntungkan 1 miliar konsumen yang ada saat ini.
Kerek ekonomi, India reformasi pajak
WASHINGTON. India berambisi mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Agar mencapai target pertumbuhan tersebut, Pemerintah India melakukan reformasi perpajakan semester kedua mendatang. Menteri Keuangan India Arun Jaitley, dalam pertemuan International Monetary and Financial Committee (IMFC) di Amerika Serikat (AS) pekan lalu meyakini, pertumbuhan ekonomi di negaranya bisa lebih cepat yakni di level 8%. Faktor penggeraknya: rencana India untuk menerapkan pajak penjualan nasional mulai Juli mendatang. Jaitley menjelaskan, penerapan pajak barang dan jasa atau yang dikenal dengan goods and services tax (GST) akan memangkas banyak pajak yang selama ini harus dibayar. Pajak GST akan menggantikan retribusi lama dan diklaim dapat memperbaiki kemudahan dalam berbisnis, sehingga akan menguntungkan 1 miliar konsumen yang ada saat ini.