Kerek employee benefit, Manulife incar korporasi



JAKARTA. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia kini bisa mengandalkan bisnis employee benefit. Pasalnya, kontribusi bisnis ini semakin menjanjikan. Tahun lalu kontribusinya mencapai 19% terhadap total dana kelolaan Manulife Indonesia. Angka itu meningkat  dibandingkan kontribusi tahun 2011 sebesar 11%. Apalagi tahun ini pasar employee benefit semakin terbuka, dengan kenaikan upah minimum provinsi (UMP).

Akhir tahun 2012, total dana kelolaan employee benefit Manulife Indonesia Rp 7,9 triliun, meningkat 13%. Dana kelolaan baru pada tahun lalu Rp 444 miliar, naik 82%. Total peserta program ini 5.164 perusahaan dengan dengan jumlah peserta sekitar 767.521 karyawan.

Bisnis yang dijual adalah dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), program pesangon serta asuransi jiwa dan kesehatan kumpulan. "Pencapaian tahun lalu rekor tertinggi," kata Nelly Husnayati, Wakil Presiden Direktur , Head of Employee Benefits and Sharia Business Manulife Indonesia, Rabu (16/1).


Karjadi P, Wakil Presiden Direktur Employee Benefit Distribution Department Manulife Indonesia, memaparkan kunci pertumbuhan tinggi tahun lalu. Sepanjang semester II-2012, perusahaan berbasis di Kanada ini mampu memanfaatkan momentum menjelang akhir tahun, ketika banyak perusahaan membeli produk employee benefit.

Selain itu, Manulife Indonesia mengandalkan tenaga pemasaran merangkap konsultan sebanyak 70 orang. "Tim sales kami tahun lalu bekerja sangat baik," ujar Karjadi.

Kontribusi jalur konsultan employee benefit mencapai 68%, keagenan 20% dan broker 12% . Tahun ini Manulife akan menambah jalur distribusi perbankan. Target awal menggandeng Bank Danamon dan tiga bank lain. Harapannya bancansurance memberikan berkontribusi 15%-20%.

Karjadi menegaskan, tahun ini prospek bisnis employee benefit menjanjikan. Kenaikan tingkat UMP akan menyadarkan perusahaan pentingnya kebutuhan perlindungan  karyawan. Sehingga perusahaan tidak perlu repot-repot mencadangkan pesangon. Program ini juga  menjadi salah satu tabungan perusahaan untuk mengurangi pajak. "Kenaikan UMP membuat perusahaan ikut program," ujarnya.

Produk employee benefit di Manulife Indonesia paling banyak dibeli adalah program dana pensiun dan pesangon. Sedangkan penempatan dana nasabah terbesar ada di money market 60%, fixed income 30% dan saham 10%. "Untuk investasi, nasabah masih konservatif," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: