Kerek harga CPO, Sampoerna Agro (SGRO) akan diuntungkan dengan kebijakan B20



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia tengah menggodok peraturan yang mewajibkan penggunaan campuran biodiesel sebanyak 20% (B20).

Kebijakan ini akan berlaku pada 1 September 2018. Kebijakan ini disinyalir memberi pengaruh positif bagi emiten perkebunan seperti PT Tbk (SGRO).

Presiden Direktur SGRO Marc Louette mengatakan pihaknya sangat mendukung kebijakan B20 yang tengah disiapkan pemerintah.


"Kebijakan B20 atau bahkan jika dinaikan menjadi B30, jika terealisasi tentu akan sangat membantu kami. Oversupply di pasar akan berkurang dan dengan sendirinya akan menaikan harga CPO di pasar," jelasnya dalam konferensi pers di BEI, Selasa (28/8).

Berdasarkan paparan publik (28/8), SGRO membukukan penurunan penjualan 17% menjadi Rp 1,33 triliun pada periode Juni 2018 dari Rp 1,61 triliun pada periode yang sama di tahun lalu.

Laba bruto juga turun 31% menjadi Rp 321 miliar pada semester I-2018. Dengan demikian, margin laba bruto turun menjadi 24% dari 28,7% pada periode yang sama di tahun lalu.

Sementara itu, laba bersih SGRO turun 40% menjadi Rp 88 miliar pada periode Juni 2018 dari Rp 148 miliar pada periode Juni tahun lalu.

Sedangkan volume produksi minyak sawit SGRO pada periode enam bulan pertama tahun ini naik 14% menjadi 155.000 ton dari 137.000 ton pada periode enam bulan pertama tahun lalu.

Namun, volume penjualan minyak sawit SGRO turun 5% menjadi 135.000 ton pada periode Juni tahun ini.

Sementara itu, volume produksi inti sawit juga naik 20% menjadi 36.000 ton pada periode enam bulan pertama tahun ini dari 30.000 ton pada periode yang sama di tahun lalu.

Volume penjualan inti sawit naik 10% menjadi 33.000 ton pada periode Juni tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi